Jakarta – Pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku masih menunggu jawaban dari manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) terkait kelangsungan bisnisnya di masa depan. Hal itu seiring dengan ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven yang dioperasikan oleh anak usahanya Modern Sevel Indonesia pada 30 Juni 2017.
“Kami (BEI) telah mengirmkan surat untuk meminta kejelasan bisnis ritel 7-Eleven miliki MDRN, pekan ini manajemen MDRN akan memberikan jawaban, kita tunggu saja,”ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, di Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017.
Oleh karena itu, menurut Tito, pihak BEI tidak akan me-delisting MDRN. Pasalnya selain dari bisnis ritelnya, MDRN masih memiliki sumber pendapatan dari bisnis lain seperti distribusi alat kesehatan dan digital imaging.
“Kami melihat selain dari bisnis ritel, MDRN masih ada pendapatan dari bisnis lainnya, yang penting dia (MDRN) harus terbuka kepada BEI dan publik,” tegas Tito.
Kemudian, Tito juga mengaskan bahwa pihak BEI juga belum ada rencana untuk menghentikan perdagangan (suspend) saham MDRN meskipun harga saham perusahaan tersebut sejak awal tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga 50% menjadi Rp 50 per saham.
“Suspensi itu langkah terakhir yang akan dilakukan BEI. MDRN masih berjalan, kalau di suspend pemegang saham yang ingin menjual sahamnya nanti nggak bisa dong,” ucap Tito.
Seperti diketahui, MDRN telah menutup seluruh gerai 7-Eleven yang dioperasikan oleh anak usahanya Modern Sevel Indonesia pada 30 Juni 2017.
Penutupan gerai dilakukan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang operasional gerai-gerai 7-Eleven. Hal ini terjadi setelah rencana penjualan dan transfer segmen bisnis kepada Charoen Phokphand Restu Indonesia batal. (*)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More