Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Triwahyono
Aceh – Bank Indonesia (BI) mengklaim tengah menyiapkan dua instrumen baru untuk penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) yang aturannya sedang digodok oleh pemerintah.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Triwahyono menyebutkan bahwa kedua instrumen tersebut belum dapat dijelaskan lebih lanjut terkait bagaimana implementasinya mengingat masih dalam pembahasan.
Triwahyono menambahkan, bahwa BI sedang menanti keputusan final revisi aturan DHE SDA yang saat ini berlangsung di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian.
Keputusan terkait instrumen yang akan diluncurkan BI masih menunggu regulasi yang akan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP).
“Kita memang sudah menyiapkan tapi memang belum bisa kita publish, karena memang pembahasan terkait DHE SDA ini masih terus berlangsung,” ujar Triwahyono dalam acara Pelatihan Wartawan di Aceh, dikutip, Sabtu 8 Februari 2024.
Baca juga: Cadangan Devisa RI Naik Tipis jadi USD156,1 Miliar di Januari 2025
Ia menjelaskan, kedua instrumen yang disiapkan oleh BI ini nantinya harus sesuai dengan fitur-fitur yang akan ditetapkan dalam regulasi final DHE SDA. Sebelum PP tersebut resmi diterbitkan, BI belum dapat memberikan rincian mengenai instrumen yang akan diterapkan.
“Sehingga instrumen itu sudah pasti, nanti akan harus fitted dengan fitur-fitur yang akan nanti dikeluarkan. Jadi kita belum bisa menyampaikan karena nanti akan tergantung dengan finalnya (aturan) seperti apa,” ungkapnya.
Hingga saat ini, tambahnya, diskusi intensif di kementerian/lembaga (K/L) mengenai aturan DHE SDA masih berlangsung, baik mengenai mekanisme konversi, pengecualian, serta pengaturan pembayaran dalam valas.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan tengah menyiapkan dua instrumen baru dalam revisi kebijakan DHE SDA.
Perry mengatakan dua instrumen tersebut antara lain, Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI) yang sedang digodok bersama dengan pemerintah.
“Kami mempersiapkan dua instrumen baru, yaitu sekuritas valas BI dan SUVBI yang insyaallah pada saatnya akan kami jelaskan,” ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, Rabu 15, Januari 2025.
Baca juga: BNI Nilai Aturan DHE Bisa Tingkatkan Likuiditas Perbankan
Menurut Perry, instrumen-instrumen tersebut bertujuan untuk memaksimalkan penempatan dan pemanfaatan DHE SDA yang disimpan oleh eksportir melalui bank.
“Itu sedang kami sempurnakan supaya ini menjadi bagian dari instrumen penempatan dan juga pemanfaatan dari DHE SDA yang bisa digunakna para eksportir melalui bank,” jelasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More