News Update

Tumbuh Signifikan, Pembiayaan Produktif Pindar Tembus Rp31,37 T per September 2025

Poin Penting

  • Pembiayaan produktif Pindar mencapai Rp31,37 triliun per September 2025, atau 34,48% dari total outstanding industri.
  • Total pembiayaan industri Pindar tumbuh 22,16% yoy, mencapai Rp90,99 triliun.
  • OJK dorong fintech manfaatkan data alternatif untuk atasi keterbatasan data kelayakan usaha dan perkuat pembiayaan UMKM.

Jakarta – Pembiayaan oleh Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) atau fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) untuk sektor produktif terus menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Keuangan Lainnya OJK, Agusman mengatakan, nilai pembiayaan kepada sektor produktif atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp31,37 triliun per September 2025.

“Per September 2025, outstanding pembiayaan Pindar terhadap sektor produktif tercatat sebesar Rp31,37 triliun atau sebesar 34,48 persen dari total outstanding pembiayaan industri Pindar,” ujar Agusman, dalam keterangannya, Kamis, 13 November 2025.

Baca juga: Pembiayaan Produktif Pindar Tembus Rp28,83 Triliun per Mei 2025

Berdasarkan data OJK, pembiayaan produktif pindar terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. OJK mencatat, porsi pembiayaan pindar untuk sektor produktif per Agustus 2025 mencapai Rp29,64 triliun, atau 33,83 persen dari total outstanding pembiayaan industri pindar.

Pun begitu, pada Mei 2025, nilainya baru menembus Rp28,83 triliun. Angka tersebut setara dengan 34,91 persen dari total outstanding pinjaman industri pindar pada periode tersebut.

Baca juga: OJK Catat Pembiayaan Produktif Pindar Capai Rp29,64 Triliun di Agustus 2025

Meski tumbuh signifikan, diakuinya ada berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan pindar dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif seperti keterbatasan data kelayakan usaha.

“Tantangan seperti keterbatasan data kelayakan usaha dan infrastruktur pendukung mendorong industri untuk memperkuat kemitraan lintas sektor dan memanfaatkan data alternatif guna meningkatkan penyaluran pembiayaan yang berkualitas,” jelasnya.

Secara keseluruhan, total outstanding pembiayaan di industri pinjaman daring (pindar) mencapai Rp90,99 triliun per September 2025, tumbuh 22,16 persen secara tahunan (yoy). (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

27 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago