Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus meningkatkan kapabilitas serta layanan BNI Mobile Banking, yang disiapkan sebagai fasilitas layanan perbankan yang dominan untuk digunakan para nasabah ritel.
Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, pada sisi nilai transaksi BNI Mobile Banking telah mencapai Rp138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun.
“Adapun jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking adalah sebanyak 95 juta pada Kuartal-I 2021 atau meningkat 50,4% dibandingkan Kuartal-I 2020 yang mencapai 63 juta transaksi,” kata Hariantono melalui video conference di Jakarta, Senin 26 April 2021.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jumlah pengguna BNI Mobile Banking hingga Kuartal-I 2021 telah mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% dibandingkan kuartal-I 2020 yang sebesar 5,41 juta nasabah.
Menurutnya, tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking disebabkan oleh fitur-fitur baru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan didalamnya, seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet hingga pengembangan QR payment.
Dirinya juga menyatakan, platform digital transactional banking atau BNI Direct juga menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan Payment Management, Collection Management, Liquidity Management, Value Chain Management, hingga Open Banking Solution.
Adapun hingga Maret 2021, jumlah nasabah cash management BNI mencapai lebih dari 72 ribu atau meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi di 3 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp968 triliun yang juga meningkat 22,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Hal ini menurutnya mempertegas inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital tidak hanya kepada nasabah ritel, namun juga kepada nasabah korporasi dan UMKM yang jumlahnya mencapai 83,6% dari total kredit yang disalurkan. Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct.
Selain itu, API Digital Service BNI yang mulai dikembangkan sejak 2018, dan kini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Saat ini, BNI telah menyediakan 238 API services, terbanyak diantara bank di Indonesia, dengan jumlah pengguna lebih dari 3.000 klien. API Digital Service BNI pada bulan November 2020 yang lalu bahkan telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pemenang Best Overall Developer Portal – Community Prize Nominees, menyisihkan pesaing sebanyak 32 API Portal dari korporasi global berbagai negara. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More
Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More
Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More
Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More