Pelayanan nasabah Bank Sampoerna. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) telah mengumumkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2022, dimana perusahaan mencatatkan pertumbuhan pemberian pinjaman atau kredit sebesar 18,5% menjadi Rp10,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Bank Sampoerna juga mencatatkan pertumbuhan akumulasi dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,3% menjadi Rp 10,4 triliun pada akhir tahun 2022, dimana angka tersebut melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan secara keseluruhan yang tercatat di angka 9,4%.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan bahwa, Bank Sampoerna mengapresiasi berbagai kebijakan regulator yang berperan besar dalam pemulihan ekonomi nasional dan efektivitas fungsi intermediasi perbankan di tengah berbagai ketidakpastian.
“Sejalan dengan misi Bank Sampoerna untuk memajukan UMKM, hampir 40% dari pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM,” ucap Henky dalam keterangan resmi di Jakarta, 30 Maret 2023.
Kemudian, Bank Sampoerna juga terus mempertahankan kualitas pinjaman, hal ini terlihat dari rasio pinjaman bermasalah secara gross (non-performing loan/ NPL Gross) terhadap keseluruhan pinjaman dijaga pada tingkat 2,9%, atau meningkat tipis dari tingkat 2,7% pada 2021.
“Peningkatan rasio NPL ini kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi. Jumlah pinjaman yang direstrukturisasi telah berangsur menurun secara cepat,” imbuhnya.
Sepanjang tahun 2022, Bank Sampoerna juga membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp830,2 miliar atau meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Kenaikan tersebut terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 32,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp384,4 miliar.
Adapun, dari sisi permodalan, Bank Sampoerna turut memiliki fondasi yang kuat tercermin dari komitmen pemegang saham terealisasikan antara lain melalui peningkatan modal Bank Sampoerna menjadi lebih dari Rp3 triliun sejak Juni 2022 lalu. Dengan demikian Bank Sampoerna memiliki rasio tingkat kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 33% pada akhir 2022. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More