Nasional

Tujuan Survei Lingkungan Belajar untuk Dapatkan Data Faktual

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf menyatakan survei lingkungan belajar yang sedang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dipergunakan sebagai catatan untuk menemukan data yang lebih faktual. Dia menduga, hal ini tak lepas dari kekhawatiran pemerintah terhadap situasi kebangsaan yang berkembang saat ini.

Dia mencontohkan, temuan terdahulu memperlihatkan beberapa kampus di Indonesia yang terindikasi terpapar ajaran yang tidak sesuai Pancasila. “Nampaknya, ini mungkin dijadikan catatan agar ditemukan data  yang lebih faktual,” ujarnya kepada media di Jakarta, Kamis malam (29/7/2021).

Namun, ia enggan mengomentari lebih lanjut mengenai polemik terkait survei lingkungan belajar. “Kalau surveinya saya belum bisa jawab, nanti setelah kami lihat akan kami bahas di komisi,” imbuhnya. 

Yang jelas, ia menegaskan bahwa guru dan kepala sekolah punya peranan penting dalam menanamkan kemajemukan di sekolah. Selain itu, proses belajar mengajar dan kurikulum juga perlu dilakukan penyesuaian agar relevan dengan perkembangan zaman yang ada, termasuk mengakomodasi kebinekaan. 

Pengamat Pendidikan Ina Liem mengungkapkan survei lingkungan belajar dalam komponen Asesmen Nasional dipergunakan untuk memetakan sekolah atau daerah yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi terbentuknya generasi muda yang berkebinekaan. Nantinya, data survei dapat digunakan untuk membentuk kebijakan yang akan menjamin terlaksananya pendidikan yang berkebinekaan. 

Menurut dia, setiap insan pendidikan yang Pancasilais tidak akan menganggap survei ini mengganggu iklim kebinekaan. Anggapan bahwa survei ini memuat unsur SARA dan politis datang dari kelompok yang tidak ingin kebinekaan menjadi warna di lingkungannya. “Mereka khawatir ideologi menolak Pancasila yang mereka usung akan tergusur perlahan, begitu pula semua unsur pendukungnya,” tegasnya 

Ina menambahkan, proses belajar-mengajar tidak akan efektif apabila lingkungan tidak kondusif. Tugas utama guru adalah membuat anak-anak menyukai sekolah; menciptakan lingkungan yang aman dari perundungan, kekerasan, dan lain-lain;  serta menghargai keunikan setiap siswa. 

Selama tiga hal tersebut belum dipenuhi guru maka proses belajar mengajar tidak akan efektif. Siswa yang berbeda baik ras, suku, dan agama, bahkan kelompok ekonomi akan merasa dikucilkan atau didiskriminasi. Siswa, kata Ina, akan sibuk bertanya-tanya apakah mereka akan di-bully atau tidak jika datang ke sekolah, sehingga tidak konsentrasi dalam belajar. 

Dampak perundungan akibat tidak bisa menerima perbedaan antara lain kebencian, kekerasan, depresi, dan karakter buruk lainnya. Padahal, masyarakat Indonesia tidak mau semua situasi buruk ini terjadi khususnya di lingkungan sekolah yang merupakan pusat pendidikan, termasuk pendidikan karakter yang menjadi fokus pendidikan dasar dan menengah. 

Meski demikian, ia mengakui bahwa survei lingkungan belajar sangat sensitif. Oleh karenanya, Ina mengapresiasi implementasi survei ini. Terlebih lagi, selama ini terkesan pendidikan formal direduksi menjadi sekedar upaya pencapaian target cognitive learning yang berdampak fatal bagi bangsa Indonesia. 

Nantinya generasi muda yang kuat di kognitif, tetapi lemah di soft skills akan kesulitan bersaing di dunia kerja yang semakin mengglobal. “Survei ini sebuah langkah progresif di dunia pendidikan kita. Hasil AN tidak punya konsekuensi bagi siswa secara individual,” pungkas Ina. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Gandeng TheFoodhall, Bank QNB Indonesia Berikan Penawaran Menarik bagi Nasabah

Jakarta - Bank QNB Indonesia, anak perusahaan dari QNB Group, mengumumkan kemitraan strategis dengan supermarket premium, TheFoodhall,… Read More

21 mins ago

Rupiah Diprediksi Menguat di Kisaran Rp15.800 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah diprediksi akan mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini,… Read More

30 mins ago

Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga

Jakarta - Sektor perbankan Indonesia terus menunjukkan performa yang gemilang, didukung oleh fundamental yang kuat,… Read More

51 mins ago

Harga Emas Antam Meroket Rp15.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Naik 0,18 Persen ke Level 7.146

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa, 19 November 2024, pukul 9:00 WIB, Indeks… Read More

1 hour ago

IHSG Berpotensi Sideways, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga BI

Jakarta - BNI Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (19/11)… Read More

1 hour ago