Manajemen PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure)
Jakarta – Memasuki tahun 2025 yang penuh tantangan, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) telah menetapkan berbagai strategi bisnis yang berorientasi pada profitabilitas serta kepatuhan terhadap regulasi.
Presiden Direktur Tugure, Teguh Budiman mengungkapkan, perusahaan berada di jalur yang tepat untuk menghadapi 2025 dengan strategi yang lebih agresif dan inovatif.
“Dengan strategi yang kami susun, Tugure siap menghadapi tantangan pasar dan memperkuat posisinya di industri ini,” katanya, di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Ia menjelaskan, salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pengelolaan portofolio premi jangka pendek secara lebih berimbang dan menguntungkan, dengan target perolehan premi bruto sebesar Rp3,6 triliun.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital akan terus ditingkatkan, termasuk penerapan sistem IFRS 17 yang terintegrasi guna mendukung efisiensi operasional dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Baca juga : Memperkuat Kemitraan Bisnis Sekaligus CSR, Tugure Lakukan Ini
Dari sisi regulasi, Tugure telah mempersiapkan pengembangan sistem untuk penerapan PSAK 117 dan PSAK 109. Hal ini, menurut Teguh, bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi terbaru serta menjaga transparansi dan stabilitas keuangan.
Di tengah ketatnya persaingan industri, Tugure juga terus mengembangkan strategi mitigasi risiko yang kuat. Dengan menyeimbangkan portofolio bisnis dan meningkatkan keterlibatan dengan mitra usaha, perusahaan memastikan layanan underwriting dan penanganan klaim yang lebih efisien serta tepat sasaran.
“Selain itu, fundamental keuangan yang solid menjadi landasan utama dalam meningkatkan kepercayaan mitra bisnis, sementara pencadangan konservatif dan program retrosesi dengan mitra reasuransi berperingkat minimal A- memastikan ketahanan perusahaan dalam menghadapi risiko besar,” jelasnya.
Baca juga : Tugure dan Malaysian Re Bahas Solusi Inovatif Menekan Angka Klaim Asuransi Kesehatan
Direktur Operasional Tugure, Erwin Basri, menyoroti peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
“Kami telah membangun sistem digitalisasi operasional yang terintegrasi, memungkinkan proses reasuransi berjalan lebih cepat dan akurat. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang memberikan layanan terbaik bagi mitra bisnis kami,” ungkap Erwin.
Lebih dari itu, Tugure tengah mempersiapkan langkah ekspansi bisnis ke skala regional dengan memperoleh peringkat kredit internasional dari AMBest. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kredibilitas dan daya saing perusahaan di pasar internasional.
Lebih lanjut, Tugure juga akan terus berinovasi dalam menawarkan solusi reasuransi yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan mitra bisnis, sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar.
Dengan prospek industri asuransi dan reasuransi di Indonesia yang masih positif, Tugure optimistis bahwa strategi yang telah disusun akan membawa perusahaan menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
“Berbekal kinerja yang solid, strategi bisnis yang matang, serta komitmen terhadap inovasi dan tata kelola yang baik, Tugure optimis dapat terus memperkokoh posisinya sebagai perusahaan reasuransi terkemuka di Indonesia,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Jakarta - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari Holding BUMN Danareksa, melakukan berbagai upaya… Read More
Jakarta – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (Zurich) terus berkomitmen untuk mendukung generasi muda dalam memperluas… Read More
Jakarta - Menjelang libur Lebaran, BPJS Kesehatan mengingatkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memastikan… Read More
Jakarta - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) secara kumulatif sudah menyalurkan pembiayaan modal usaha sebesar… Read More
Jakarta - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) kembali menghadirkan… Read More
Jakarta - BPJS Kesehatan memastikan pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tetap berjalan selama… Read More