Jakarta – Direktur Asuransi Jiwa Tugu Mandiri Haris Anwar optimis tahun ini perseroan akan mampu mencatatkan pendapatan premi lebih dari Rp558 miliar.
“Tahun 2021 ini kita ada target premi kurang lebih sekitar Rp558 miliar. Dengan fokus masih tetap pada pasar yang memang betul-betul kita kuasai dan pahami karakteristiknya,” ujarnya saat paparan kinerja 2020 AJTM di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021.
Sebagai informasi, tahun 2020 lalu premi AJTM mengalami penurunan sekitar 16% secara tahunan menjadi Rp458,96 miliar. Menurunnya premi disebabkan oleh penghentian penjualan untuk bisnis baru dari produk-produk yang dinilai tidak profitabel dan moratorium di beberapa produk, selain itu juga rebalancing portofolio prduk yang ada.
“Pertumbuhan premi kita memang menurun di 2020. Penurunan itu adalah hasil dari evaluasi produk yang kita lakukan. Di mana kita melakukan teknik pemasaran yang lebih terukur dan kita melakukan restrukturisasi produk,” kata Haris.
Ia mengungkapkan, perseroan juga fokus dalam menyeimbangkan antara pendapatan premi dan pendapatan investasi sebagai hal yang penting agar ke depannya tidak terjadi mismatch.
“Garis besarnya, memang kita hanya akan fokus pada produk-produk yang secara profil risikonya sehat dan dibutuhkan nasabah. Jadi, target pertumbuhan tersebut adalah target pertumbuhan yang terukur, bukan hanya mengejar pertumbuhan premi,” ucapnya. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta – Perang dagang antara dua negara super power, Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik tipis ke level 6.403,41 dari… Read More
Jakarta – Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang meskipun masih tertekan akibat tekanan kebijakan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang pada Kamis, 17 April 2025,… Read More
Jakarta - Dalam upaya memperkuat ketahanan sistem keuangan global terhadap dinamika makroekonomi dan risiko iklim,… Read More