Keuangan

Tugu Insurance Targetkan Spin Off Syariah Tuntas di Juli 2025

Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), termasuk salah satu perusahaan asuransi yang akan melakukan spin off unit usaha syariah dengan mendirikan perusahaan baru. Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menargetkan dari sisi perizinan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa terbit di Juli 2025.

“Di bulan April nanti kami akan memintakan izin kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Diharapkan nanti di semester kedua tahun ini sudah bisa di-launching. Pemisahan unit usaha syariah Tugu Insurance tersebut merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisi dan kinerja perusahaan dalam industri keuangan syariah,” terang Tatang saat ditemui Kamis, 23 Januari 2025.

Langkah persiapan telah dilakukan pihak perseroan, mulai dari sistem, infrastruktur, hingga sumber daya manusia (SDM). Saat ini cukup intens berkomunikasi dan berkonsultasi dengan OJK, di antaranya soal aktuaris.

Baca juga: Kolaborasi UUS Tugu Insurance dan Kitabisa Dorong Pemberdayaan bagi Teman Disabilitas

Tatang menjelaskan secara prinsip dirinya sudah setuju untuk spin off secepatnya. Walaupun ada pendapat dari pelaku lainnya saat ini bukan waktunya untuk melakukan spin off.

“Persoalan permodalan menjadi concern para pelaku usaha. Timing-nya sangat mepet. Seharusnya kita spin off tahun lalu, namun banyak proyeksi yang harus disesuaikan di 2026 dan 2028. Di 2026 di kita sudah siapkan modal Rp250 miliar, dan untuk 2028 ada dua opsi, yakni langsung memenuhi modal Rp500 miliar, atau menjadi anggota Kelompok Usaha Perasuransian (KUPA) dari perusahaan induk,” jelas Tatang.

Sementara itu, untuk pengembangan syariah setelah spin off nantinya tidak akan didorong untuk masuk segmentasi korporasi, karena besarnya ada di perusahaan induk.

“Namun bukan berarti tidak ada. Secara bisnis. Jadi pengembangan bisnisnya ke depan akan jauh lebih mudah,” ungkap Tatang.

Bagi Tatang, spin off unit usaha syariah akan menjadi “berkah” bagi perseroan di tengah minimnya industri yang bakal melakukannya dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Bos Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Tambah Kepemilikan Saham TUGU

“Untuk pasar, saya nilai cukup potensial karena kemungkinan banyak pemain lain yang belum spin off terkait persoalan di atas. Ini akan menjadi keuntungan buat kita,” jelas Tatang.

Usai spin off nantinya, menurut Tatang ada opsi strategic partnership dalam hal pengembangan bisnis, namun bukan untuk permodalan. Ada juga kemungkinan kita bisa akuisisi pihak lain.

“Malah, pada awalnya kita memilih opsi akuisisi, namun di industri pilihannya tidak banyak, dan juga agak sulit prosesnya,” pungkas Tatang. (*)

Wahyu Oktapian

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago