Jakarta – Industri asuransi dalam beberapa tahun terakhir mengalami tantangan yang cukup berat, sehingga tak sedikit perusahaan melakukan pembenahan bisnis, agar bisa lebih baik lagi kedepan.
Contohnya PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance). Demi memenangkan persaingan, perusahaanpun melakukan pembenahan secara terus menerus.
Hasilnya pun mulai terlihat, berbagai pecapaian berhasil diraih, salah satunya kinerja yang semakin membaik.
Semester I 2019, perusahaan berhasil meraih laba tahun berjalan sebesar Rp238,15 miliar atau naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (rugi sebesar Rp7,8 miliar).
“Tugu Insurance telah memiliki expertise di sektor asuransi migas maupun bisnis korporasi selama 37 tahun di industri perasuransian Indonesia, dan kurang 6 bulan menjabat sebagai Presdir, saya didukung segenap teamwork harus melaksanakan amanah besar Shareholders untuk melakukan IPO dan diversifikasi bisnis ke segmentasi ritel. Oleh karena itu secara paralel kami juga melaksanakan Brand & Culture Transformation untuk mendukung kekuatan fundamental perseroan kami sebagai perusahaan Tbk yang fokus pada segmentasi korporasi dan ritel, serta untuk mendapatkan akseptasi positif dari seluruh Stakeholders,” kata Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna.
Derasnya arus persaingan yang tinggi di indutri perasuransian terutamanya berada pada kolam pemain besar yang dipengaruhi besaran grup usaha yang berafiliasi (sinergi) dan memiliki hubungan komersial erat (potensi captive market).
Disisi lain, meningkatnya insurtech menyediakan peluang bagi para pemain untuk tampil berbeda dengan pesaing.
“Meningkatnya permintaan akan layanan bernilai tambah untuk menjalin kemitraan dengan klien komersial dan korporat,” ujar Indra
Seperti diketahui, setahun terakhir ini, dalam pengembangan bisnis ritel Tugu Insurance mengedepankan inovasi digital mengingat pesatnya pertumbuhan e-commerce telah mendorong konsumen untuk beralih melakukan transaksi real time via online.
Adapun 2 produk ritel unggulan yang dikembangkan yaitu asuransi kendaraan roda 4 yang dikenal dengan T-Drive dan asuransi kendaraan roda 2 yang dikenal dengan T-Ride.
Aplikasi T-Drive 2.0 sendiri lanjutnya, sebagai aplikasi telematics untuk driving behavior yang akan membantu masyarakat untuk lebih mengenal cara berkendara yang aman, ramah lingkungan, hemat BBM hingga dapat memperbaiki kemampuan berkendara yang lebih cerdas.
Aplikasi ini adalah yang pertama di Indonesia dan telah didownload lebih dari 20 ribu downloader dan memiliki pengguna aktif sekitar 5 ribu user.
Optimalisasi pemanfaatan aplikasi T-Drive oleh masyarakat dapat turut membantu program Korlantas RI menurunkan jumlah statistik kecelakaan berlalu lintas. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More