Jakarta – Menjelang hari jadinya yang ke-43, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menunjukkan kinerja impresif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp552 miliar hingga September 2024.
Pertumbuhan itu didukung oleh peningkatan premi bruto sebesar 26 persen menjadi Rp6,9 triliun serta kenaikan pendapatan underwriting sebesar 17 persen mencapai Rp2,3 triliun.
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menyampaikan bahwa pendapatan perusahaan juga tumbuh secara konsisten dari berbagai lini bisnis.
Baca juga: Tugu Insurance dan ruparupa rewards Bersinergi Hadirkan Manfaat Lebih bagi Pelanggan
Pendapatan usaha lain, seperti penyewaan properti survei, dan penjualan kendaraan, meningkat 21 persen menjadi Rp420 miliar, mendoroang total pendapatan naik 16 persen menjadi Rp3,2 triliun dari Rp2,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Dapat dilihat total pendapatan Tugu Insurance mampu melonjak 16 persen secara tahunan menjadi
Rp3,2 triliun per akhir September 2024. Pencapaian ini meningkat dari Rp2,7 triliun pada akhir periode
yang sama tahun sebelumnya,” ujar Tatang melalui siaran pers, Senin, 25 November 2024.
Tugu Insurance mencatat kenaikan beban klaim neto sebesar 9 persen menjadi Rp1,6 triliun. Namun, beban usaha berhasil ditekan dengan penurunan sebesar 5%, sehingga mendukung efisiensi operasional. Segmen utama seperti asuransi kebakaran, energi, dan penerbangan juga menunjukkan peningkatan margin underwriting.
“Di samping itu pula beban biaya cenderung stabil. Ini dapat kita lihat dari beban klaim neto yang hanya
naik 9 persen secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan beban usaha perseroan justru
mengalami penurunan 5 persen tahunan. Adapun total beban Tugu Insurance di luar pendapatan atau
beban lain-lain mencapai Rp2,38 triliun atau naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp2,24 triliun” sambungnya.
Baca juga: Kinerja Kinclong, Tugu Insurance Raup Pendapatan Premi Bruto Rp6,9 T di September 2024
Dalam upaya meningkatkan daya saing, Tugu Insurance terus memperluas diversifikasi produk asuransi yang kompetitif, didukung oleh penerapan inovasi digital. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui layanan berbasis digital, mulai dari proses pembelian hingga pelaporan klaim.
“Kami optimis, Tugu Insurance dapat memberikan layanan terbaik melalui digitalisasi dalam setiap
aspek, baik di mulai dari proses pembelian, pelaporan klaim dan juga layanan pelanggan lainnya
dengan tujuan kepuasan pelanggan yang semakin meningkat”, ujar Tatang.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis, Tugu Insurance merencanakan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) pada 2025. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan potensi pasar syariah yang terus berkembang di Indonesia.
Pemisahan unit usaha syariah direncanakan melalui pendirian perusahaan syariah baru atau mekanisme lainnya. Hal ini sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat kinerja industri asuransi syariah terus bertumbuh, dengan kontribusi Rp17,63 triliun hingga Agustus 2024, naik 2,90 persen secara tahunan (yoy).
Baca juga: OJK Catat Aset 253 Lembaga Keuangan Mikro Tembus Rp1,64 Triliun
Premi unit syariah Tugu Insurance sendiri meningkat lebih dari 150 persen pada September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun kontribusinya terhadap total premi perusahaan masih di bawah 10 persen.
Sepanjang 2024, Tugu Insurance meraih 35 penghargaan bergengsi, termasuk “Outstanding Achievement in Energy and Corporate Insurance Solutions” dari CSA Awards 2024 dan “Market Leaders Awards 2024” dari Media Asuransi.
Dengan berbagai pencapaian dan langkah strategis, Tugu Insurance terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemain terkemuka di industri asuransi umum nasional. (*)
Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More
Jakarta - Bisnis kendaraan bermotor di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat melemahnya daya beli… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi membebaskan biaya Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan… Read More
Jakarta - PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) terus memberdayakan… Read More