Jakarta – Perekonomian Indonesia masih diliputi oleh ketidakpastian ditengah pandemi covid-19 yang belum usai di dalam negeri. Namun nampaknya ekonomi RI juga harus antisipasi dampak global dari kabar Presiden AS Donald Trump yang terinfeksi covid-19.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kabar Donald Trump positif Corona menjadi faktor ketidakpastian tambahan bagi perekonomian Indonesia.
“Ketidakpastiannya tinggi sekali. Siang ini Trump kena COVID, pasar futures financial jatuh 500 poin. Itu semua pasti ada konsekuensinya,” kata David dalam acara Dialogue KiTa secara virtual, Jumat 2 Oktober 2020.
Penurunan indeks saham berjangka AS, menurut David akan menganggu pergerakan ekonomi nasional. Apalagi data ekonomi Indonesia ini masih belum menunjukkan perbaikan yang sesuai harapan. Dia menyebut, lemahnya naik turunnya komoditas global juga membuat kinerja ekspor nasional memuaskan.
Dirinya menjelaskan, fluktuasinya harga komoditas juga disebabkan oleh ketidakpastian dunia yang berasal dari perang dagang antara China dengan AS. Kondisi tersebut, menurut David telah menurunkan nilai perdagangan internasional dan berdampak pada ekonomi nasional yang masih bertumpu pada komoditas.
Mengutip Reuters, Jumat (2/10), indeks saham berjangka untuk S&P 500 EScv1 turun 1,21% pada di pasar Asia, sementara imbal hasil treasury juga turun.
Kabar positifnya Trump terkena COVID-19 disebut-sebut dapat menyebabkan gelombang baru volatilitas pasar. Sebab investor sudah bersiap untuk menghadapi pemilihan presiden AS pada bulan November. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Jakarta - Sepanjang 2025, berbagai kasus korupsi menjerat para pejabat Indonesia yang berhasil diungkap Komisi Pemberantasan… Read More
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More