Moneter dan Fiskal

Trump jadi Presiden AS, Sri Mulyani Beberkan Dampaknya ke Pasar Keuangan RI

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen yang cukup kuat terhadap pasar keuangan Indonesia dalam sepekan ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa, dengan adanya sentimen tersebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi sebanyak 2,68 persen, walaupun pada periode Oktober yang lalu rupiah sempat menguat ke level Rp15.200.

“Kemudian terjadi lagi sentimen global terutama dikaitkan dengan tadi berapa besar FFR (Fed Fund Rate) akan dipotong atau diturunkan lagi, dan sekarang dengan terpilihnya Presiden Trump, dollar index mengalami penguatan. Sehingga nilai tukar rupiah kita kemarin cenderung dalam minggu ini mengalami tekanan, namun overall nilai tukar kita mengalami koreksi 2,68 persen,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Jumat, 8 November 2024.

Baca juga: Sekutu AS Was-was Trump Kembali jadi Presiden

Padahal, menurutnya, pada periode Oktober 2024 yang lalu nilai tukar rupiah sempat mengalami penguatan yang mencapai level Rp15.200 terhadap dolar AS.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa walaupun mengalami depresiasi sebanyak 2,68 persen secara year-to-date (ytd), nilai tukar rupiah tersebut masih lebih baik dibandingkan negara-negara G7 dan G20.

“Indonesia relatif masih cukup baik dari sisi nilai tukar kita depresiasi 2,68 persen dibandingkan Kanada yang depresiasinya 4,6 persen dan Filipina di 5,69 persen untuk Pesonya, dan Korea di 6,79 persen (depresiasi),” imbuhnya.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencatatkan arus masuk (inflow) sebesar Rp14,98 triliun pada Oktober 2024. Namun, hingga 6 November, pasar SBN mengalami arus keluar (outflow) sebesar Rp4,12 triliun, sementara inflow secara ytd tercatat mencapai Rp39,40 triliun.

“Itu adalah kondisi perekonomian kita yang akan terus kita pantau, kita kelola, terutama menjelang akhir tahun dan kita tentu akan ikuti nanti di kuartal ke-IV, untuk APBN sendiri maupun perekonomian secara keseluruhan. Kita berharap nanti tetap akan terjaga sampai akhir tahun dalam posisi yang positif,” tutup Sri Mulyani. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

40 mins ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

58 mins ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

8 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

10 hours ago

Donald Trump Isyaratkan Akhiri Konflik Gaza Sebelum Biden Lengser

Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More

1 day ago