Perkembangan NPI tersebut pada gilirannya akan memperkuat cadangan devisa. Posisi cadangan devisa meningkat dari US$109,8 miliar pada akhir triwulan II 2016 menjadi US$115,7 miliar pada akhir triwulan III 2016. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 8,5 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.
Ke depan, lanjut dia, BI meyakini kinerja NPI akan tetap baik, yang didukung oleh bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang berhati-hati, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam mendorong percepatan reformasi struktural guna meningkatkan iklim investasi dan daya saing ekonomi.
“Bank Indonesia juga akan terus mewaspadai berbagai risiko eksternal dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan,” tutupnya. (*)
(Baca juga: Cadangan Devisa Turun Tipis di Oktober)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More
Jakarta – PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) menjalin kerja sama strategis dengan PT… Read More
Jakarta - Serangan siber bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pelaku usaha di… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan overseas financing kepada perusahaan luar negeri dengan memberikan fasilitas Term… Read More
Jakarta – Harga bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH)… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat komitmen dalam mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasionalnya, salah… Read More