Jakarta–Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang sedang melambat serta tekanan ekonomi global, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tetap menjaga kinerja keuangan positif di kuartal III-2016, meski tipis.
Sepanjang Januari-September 2016, laba bersih BRI mengalami peningkatan sebesar 1,63% menjadi Rp18,6 triliun, bila dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp18,3 triliun.
Faktor utama pendorong raihan laba, berasal dari net interest income (NII) yang mencapai Rp48,6 triliun, atau tumbuh sebesar 16,8% (yoy) dan perolehan fee based income yang mencapai Rp6,6 triliun, atau tumbuh 25,9% yoy.
“Pertumbuhan NII yang mencapai double digit tersebut tentunya tak lepas dari kenaikan penyaluran kredit, terjaganya kualitas kredit, dan menurunnya cost of fund (CoF) yang disebabkan oleh meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya current account saving account (CASA),” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dalam paparan kinerja BRI Kuartal III-2016 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2016.
Sedangkan untuk pertumbuhan fee based yang mencapai double digit, diakui Asmawi, didorong oleh banyaknya fee, seperti peningkatan fee yang berasal dari jasa administrasi kredit sebesar 113,6% yoy menjadi Rp740 miliar, kemudian diikuti oleh fee yang berasal dari transaksi trade finance yang tumbuh 58,8% menjadi Rp614 miliar.
Kemudian, ada juga fee yang berasal dari transaksi e-banking sebesar Rp1,6 triliun, atau tumbuh sebesar 42,2% yoy, dan fee yang berasal dari jasa kegiatan perbankan lainnya (nonkredit). (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More
Jakarta - Sepanjang 2025, berbagai kasus korupsi menjerat para pejabat Indonesia yang berhasil diungkap Komisi Pemberantasan… Read More
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More