Keuangan

Triwulan I-2024, OJK Catat Kredit UMKM di Sumsel Tumbuh 24 Persen

Palembang – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sumatra Selatan (Sumsel) telah mengalami pertumbuhan sebanyak 24 persen atau setara Rp39,75 triliun di triwulan I-2024.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyebutkan bahwa, total penyaluran kredit perbankan di Sumsel pada periode tersebut telah mencapai Rp166 triliun yang didukung dari sektor UMKM dan pariwisata.

“Ini ditunjang dengan kondisi keuangan kesehatan yang baik, karena kredit bermasalah atau NPL (non-performing loan) dari UMKM menunjukkan perbaikan menjadi 4,14 persen turun dari 4,26 persen pada periode sebelumnya,” ucap Mahendra dalam Puncak Harvesting Gernas BBI/BBWI Palembang, Minggu, 26 Mei 2024.

Baca juga: Gelar Harvesting Gernas, OJK Dorong UMKM Jadi Pilar Utama Ekonomi Nasional

Mahendra menambahkan, untuk provinsi Sumsel sendiri saat ini telah terdapat lebih dari 2,5 juta UMKM yang berkontribusi hampir 60 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi dan menyerap 70 persen dari tenaga kerja.

“Untuk sektor pariwisata kita melihat bahwa infrastruktur dan konektivitas yang baik yang ada di Sumsel ini akan menjadi potensi yang konkret dan kuat untuk pengembangan ke depan lebih tinggi lagi dari yang sudah kita capai,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan Harvesting Gerakan Nasional (Gernas) BBI/BBWI difokuskan untuk pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata diharapkan dapat ditingkatkan lebih lanjut lagi melalui program dan kegiatan yang terintegrasi.

“Kami yakin bahwa BBI BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita kedepan lebih lanjut lagi,” ujar Mahendra.

Baca juga: Dengan Teknologi AI, Platform Digital Mebiso Mudahkan Ribuan UMKM Daftarkan Merek

Dalam Gernas tahun ini, target belanja produk dalam negeri atau realisasi anggaran belanja operasional di Sumsel telah mencapai Rp3,6 triliun pada triwulan I-2024, di mana pangsa untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp1,18 triliun atau 30 persen menggunakan produk dalam negeri.

“Dan dari belanja tadi sebesar Rp584,34 miliar atau hampir 50 persen dari rencana umum pengadaan merupakan penggunaan produk UMKM, untuk mendorong lebih lanjut pelaku UMKM dan pariwisata mencapai potensi maksimalnya maka OJK terus akan mendorong peningkatan akses keuangan bagi mereka,” ujar Mahendra. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

15 mins ago

Harga Emas Antam Menggila! Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More

1 hour ago

IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

2 hours ago

Milenial Merapat! Begini Cara Mudah Memiliki Rumah Tanpa Beban Pajak

Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More

10 hours ago

Indonesia Dorong Komitmen Pendanaan Iklim yang Lebih Adil di COP29

Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More

11 hours ago

Kapal Milik PHE OSES Selamatkan 4 Nelayan yang Terombang-Ambing di Laut Lampung Timur

Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More

12 hours ago