Teknologi

Trend Micro Ungkap Pemanfaatan AI Untuk Cegah Cybercrime

Jakarta – Penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diproyeksi akan semakin populer di 2024. Apalagi, teknologi ini memiliki manfaat positif bagi industri perbankan Tanah Air dan mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah.

“Tren penggunaan AI tentunya meningkat (tahun depan). Saat ini, implementasi AI masih dalam tahap permulaan atau bahkan ada yang belum menggunakannya. AI adalah once of the future,” kata Laksana Budiwiyono, Country Manager, Trend Micro Indonesia, kepada infobanknews.com, Senin, 11 Desember 2023.

Laksana menambahkan, ada beberapa manfaat positif yang dapat dirasakan perbankan jika menerapkan teknologi AI, yakni meningkatkan produktivitas bank, membantu bank memenangkan persaingan atau kompetisi di era digital, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis bank. AI juga bisa membantu bank dalam mendeteksi fraud dan mencegah kejahatan siber.

Baca juga: Kaspersky Deteksi 411.000 File Berbahaya Beredar Setiap Harinya Selama 2023

“Misalnya, bank terapkan di dalam customer service-nya. Jadi AI bisa menganalisa pertanyaan nasabah dan menyimpulkan dengan baik, termasuk melakukan interaksi-interaksi yang lebih personalisasi ke nasabahnya. AI juga bisa mendeteksi adanya otomatis fraud, mereduce error, dan meningkatkan security bank, serta menghindari bank dari ancaman money laundering,” tambahnya.

Kendati begitu, berbicara tentang teknologi artinya ada dua sisi yang perlu diperhatikan. Sisi positifnya, AI mampu berkontribusi untuk masyarakat atau dunia yang lebih baik. Namun, sisi buruknya, AI juga bisa disalahgunakan untuk berbuat atau melakukan kejahatan dan pelanggaran hukum.

“Dari sudut pandang kami di industri cybersecurity, kami mengkhawatirkan kalau ada penjahat, misalnya yang meminta perintah AI untuk membuat virus,” ungkap Laksana.

Oleh karena itu, selain memaksimalkan penggunaan AI dalam meningkatkan layanan kepada nasabah, industri perbankan maupun lembaga jasa keuangan lainnya juga harus mampu meningkatkan proteksi keamanan siber. Misalnya, bekerja sama dengan vendor teknologi berpengalaman dan terpercaya dalam pemanfaatan AI untuk mencegah kejahatan siber.

Salah satunya, Trend Micro. Sebagai informasi, Trend Micro memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai ahli keamanan, penelitian ancaman global, dan inovasi berkelanjutan.

Selain itu, Trend Micro memberikan ketahanan bagi bisnis, pemerintahan, dan pelanggannya melalui solusi yang terhubung ke seluruh pekerjaan di cloud, endpoints/ PC, email, IIoT, dan jaringan.

Solusi Trend Micro diperkuat dengan strategi keamanan XGen ™ dan ditambah dengan kemampuan teknik pertahanan terhadap ancaman yang berkembang dari waktu ke waktu serta dioptimalkan untuk kondisi prima dan memiliki kecerdasan ancaman yang dapat dibagikan untuk perlindungan yang lebih baik dan lebih cepat.

“Kami dulu memang salah satu pemain besar di antivirus, tapi sekarang kami juga sudah bergerak mengikuti tuntutan pelanggan yang lebih komprehensif. Kami memposisikan diri sebagai pemain di industri cybersecurity. Sehingga kebutuhan-kebutuhan proteksi di customer bisa kami address dengan baik. Belum lama ini, kami juga diminta untuk membantu mengawasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang berlangsung di Jakarta,” jelas Laksana.

Baca juga: Kejar Potensi Ekonomi Digital USD130 Miliar, Perusahaan Wajib Perkuat Keamanan Siber

Sekitar 15 tahun lalu, Trend Micro telah menggunakan AI sebagai teknologi mutakhir dalam mencegah kejahatan siber secara komprehensif. Trend Micro mampu mereduce risk dan meningkatkan respon time terhadap serangan serta ancaman siber melalui teknologi AI. Sehingga, bila terjadi threat atau ancaman siber, Trend Micro dapat segera mengetahui dan melakukan langkah pencegahan.

“Ketika kami temukan serangan yang ada di pelanggan, kami memonitor, analisa dan observasi serangan itu. Kemudian, kami sampaikan ke pelanggan, bahwa ada temuan serangan siber. Tetapi, kami tidak hanya memberitahukan saja, kami juga memberikan rekomendasi untuk menutup, mencegah atau menambal celah-celah keamanan itu,” tutupnya. (*) Ayu Utami

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

10 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

12 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

12 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

14 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

20 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

21 hours ago