Perbankan

Tren Kucuran Dana Pemerintah, Bank INA Sebut Bisa Turunkan Suku Bunga Kredit

Poin Penting

  • Kebijakan dana SAL Menkeu Purbaya senilai Rp200 triliun ke bank BUMN disambut positif oleh Bank INA
  • Bank INA menilai kebijakan ini mencegah “perang likuiditas” di sektor perbankan akibat rebutan DPK, sehingga kompetisi bunga lebih terkendali.
  • Meski likuiditas longgar, Bank INA tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit secara produktif dan efisien.

Jakarta – Kebijakan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang dikeluarkan Menteri Keuangan (Menkeu) baru Purbaya Yudhi Sadewa mendapat tanggapan positif dari pelaku perbankan, termasuk bank swasta. Salah satunya adalah dari PT Bank INA Perdana Tbk (Bank Ina).

Yulius Purnama Junaedi, Wakil Direktur Utama Bank INA, menyebut kalau dana SAL yang Purbaya salurkan ke bank milik BUMN ini membantu meningkatkan likuiditas, sekaligus menurunkan suku bunga.

“Keputusan (dana SAL) Menteri Keuangan membuat likuiditas pasar juga membaik. Dengan demikian juga persaingan suku bunga agak menurun,” ujar Yulius di sela-sela peluncuran produk Honest Savings dengan Binadigital by Bank Ina, Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca juga: Optimalkan Layanan di Surabaya, Bank INA Resmikan Kantor Cabang Galaxy

Kebijakan tersebut, tambah Yulius, membantu mereka untuk menghindari “perang likuiditas”, di mana perbankan harus berebut dana pihak ketiga (DPK) dari masyarakat, karena berbagai faktor dalam negeri.

Dengan demikian, Bank INA melihat kebijakan Menkeu Purbaya sudah membawa dampak positif bagi perbankan. Namun begitu, Yulius menekankan, pihaknya akan terus melakukan bisnis, seperti menyalurkan kredit, dengan prudent.

“Untuk aspek kredit, ya kami masih menerapkannya dengan hati-hati. Kami tetap melakukan penyaluran kredit secara produktif dan juga secara efisien,” tegas Yulius.

Baca juga: Bank Kalbar Sambut Positif Penempatan Dana Pemerintah ke BPD, Bisa Tekan Biaya Dana

Penempatan Dana Pemerintah

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Menkeu Purbaya menyalurkan dana SAL Rp200 triliun kepada bank-bank BUMN, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Rinciannya, Bank Mandiri, BRI, dan BNI, masing-masing mendapatkan Rp55 triliun. Sementara, BTN memperoleh dana Rp25 triliun, dan Rp10 triliun disalurkan ke BSI.

Tujuan penyaluran dana SAL ini untuk meningkatkan likuiditas perbankan, dan menggerakkan perekonomian nasional dengan mendorong penyaluran kredit. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

16 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

17 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago