Nasional

Tren Kecelakaan Kerja Meningkat, BP Jamsostek Tekankan Hal Ini ke Perusahaan

Jakarta – Angka kecelakaan kerja di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perlu menjadi prioritas seluruh perusahaan.

Berdasarkan data BP Jamsostek, pada 2020 tercatat 221.740 angka kecelakaan kerja. Jumlahnya naik pada 2021 menjadi 234.370 kasus. Adapun pada akhir Agustus 2022, naik menjadi 239 ribu.

Direktur Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Haiyani Rumondang mengatakan, peningkatan angka kecelakaan kerja tersebut mengindikasikan pentingya pelaksaaan K3 dalam dunia kerja. 

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Cairkan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Bantuan ke Petugas Haji yang Wafat, Segini Nilainya

Termasuk pula mendorong seluruh perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen K3 sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

“Ahli K3 umum itu penting sekali dibutuhkan sebab ada kewajiban dalam satu perusahaan yang mempekerjakan 50 karyawan, setidaknya ada satu ahli K3,” jelas dalam acara Promotif Preventif yang secara serentak di 11 wilayah di Indonesia, 9 Oktober 2023.

Diketahui, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen K3 mengalami penurunan 14 persen, di mana pada 2022 tercatat 2.004 perusahaan yang menerapkan, turun menjadi 1749 perusahaan di tahun 2023.

Sementara, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia mengatakan, setiap perusahaan wajib menciptakan lingkungan K3 yang baik dan bisa bekerja sama dengan BP Jamsostek.

“Kita hadir sebagai perwujudan program yang sudah didesain oleh pemerintah untuk membantu memitigasi daripada angka kecelakaan kerja,” jelasnya.

Atas berbagai kecelakaan kerja tersebut, BP Jamsostek per Agustus 2022 telah mengeluarkan Rp1,9 triliun untuk membayar klaim. Jumlahnya pun meningkat jika dibanding tahun 2021 sebesar Rp1,79 triliun.

“Ini bukan berbicara masalah angka tapi untuk memastikan peserta dan pekerja sehat dan aman. Oleh karena itu kita melakukan kegiatan secara serentak dan bisa terkontrol kolaborasinya,” terangnya.

Salah satunya, kegiatan Promotif Preventif secara serentak di 11 wilayah di Indonesia. Tujuannya, untuk menekan tingginya angka kecelakaan kerja. Di DKI Jakarta sendiri, BP Jamsostek bekerja sama dengan Korlantas Polri menggelar safety riding dan safety driving bersertifikat.

Hal ini mengingat, angka kecelakaan kerja mengalami tren kenaikan signifikan. Berdasarkan catatan pihaknya, periode Januari hingga Desember 2022 terdapat 5.523. Jumlah tersebut naik 16.331, periode Januari hingga oktober 2023.

“Di Jakarta kita fokus pada pelatihan safety riding bersertifikat untuk  245 peserta dan pelatihan safety drivingbersertifikat untuk 85 peserta,” pungkasnya.

Baca juga: Simak Nih! Cara dan Syarat Cairkan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Resign

Sementara itu di wilayah lainnya, kegiatan bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk bantuan multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.

Adapun, jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai dengan karakteristik masing masing area operasional di setiap daerah. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

16 mins ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

17 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

45 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

1 hour ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

2 hours ago