Properti

Tren High Rise Menurun, Intiland Shifting ke Proyek Landed House

Jakarta – Di tengah mulai membaiknya kondisi setelah pandemi Covid-19, tren proyek bangunan vertical (high rise) pada PT Intiland Development Tbk (DILD) terlihat turun signifikan, sehingga perusahaan memperluas perkembangan bisnis rumah tapak (landed house) untuk mendukung penjualan proyek high rise.

Capital dan Investment Management Director DILD, Archied Noto Pradono, mengatakan bahwa penyebab dari performance high risk menurun adalah karena masih banyaknya stock yang tidak preferable untuk dijual.

“Untuk saat ini kita sedang mencoba untuk menambah proyek yang di landed, jadi memang landednya kita akan mengisi utuk sales kita yang banyak tergerus di high risk, kita akan replace, kita akan kejar, so far dengan penjualan-penjualan dilandednya,” ucap Archied dalam QnA with DILD, 19 September 2022.

Namun, dari sisi capital expenditure (capex), hingga akhir tahun perusahaan tidak memiliki masalah dalam eksekusi dan optimis proyek high risk akan tetap terdelivery karena pendanaan untuk proyek tersebut sudah terpenuhi.

“Setelah ini mungkin, setelah market high risknya comeback kita juga sudah ready dengan stok-stok kita dan tentunya launching di kemudian harinya pun juga highrisknya akan kita lihat. Jadi memang cyclical high risknya sedang down belom bisa pick up,” tambahnya.

Adapun proyek high risk yang sedang dikerjakan DILD adalah 57 Promenade yang telah terjual sekitar 90% sejak 2018 dan SQ Res. Oleh karena itu, perusahaan masih belum memiliki rencana untuk penambahan proyek high rise.

Pada landed house di Jakarta yang akan dikerjakan adalah proyek Serenia Hills yang akan ditambahkan beberapa cluster dan Telaga Bestari yang nantinya akan joint venture antara Mitsubishi dan Urban Natural dari Singapore untuk pengembangan 50 hektar proyek tersebut.

Sedangkan untuk proyek landed house di Surabaya adalah Graha Natura yang telah melaunching beberapa kluster dan Amnesta Living.

“Jadi sebenernya capexnya harapannya kita juga, sebenernya marketnya yang ingin kita lihat dengan tingkat risiko ini, saya rasa market kita coba lihat landed dan industri ada opportunity disitu,” ujar Archied. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago