Keuangan

Tren Digitalisasi Perbankan dan Program Bantuan Asuransi di Tengah Pandemi

Jakarta – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi institusi keuangan dan perbankan. Perubahan dalam kebutuhan konsumen, kebiasaan, pengeluaran, dan ketidakpastian masa depan juga menuntut perusahaan asuransi untuk dengan cepat menyesuaikan operasi dan portofolio produk mereka dengan situasi sekarang ini.

“Sektor perbankan dan keuangan telah mengalami salah satu tahun terberatnya pada tahun 2020. Dengan memasuki tahun 2021, industri harus tetap optimis namun dengan hati-hati, karena ekonomi global mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan perkembangan positif pada vaksin COVID-19. Berfokus pada penguatan infrastruktur digital akan sangat penting untuk memastikan kelangsungan bisnis di tengah persaingan yang ketat,” kata Associate Insights Director Isentia, Ho Paik San di Jakarta, Kamis, 14 Januari 2021.

Untuk mendapatkan wawasan mendalam terkait industri perbankan, asuransi, dan layanan keuangan di tahun 2021, Isentia melakukan riset terhadap percakapan di media sosial dan pemberitaan media mainstream terhadap brand-brand terkait di enam pasar utama di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand.

Brand Perbankan dan Layanan Keuangan Paling Banyak Dibicarakan

Mengambil dari data media analytics yang diperoleh dari liputan media mainstream dan percakapan sosial pada kuartal terakhir tahun 2020 (yaitu antara 1 Oktober 2020 dan 15 November 2020), Isentia menemukan brand perbankan, asuransi, dan layanan keuangan yang paling banyak disebutkan di wilayah-wilayah tersebut.

Teratas di media mainstream adalah AXA di Indonesia (disebutkan dalam 11.162 artikel) dan Thailand (118 artikel), JP Morgan Chase di Singapura (2.105 artikel), dilanjutkan Maybank di Malaysia (287 artikel), lalu Vietcombank (4.081 artikel), dan Banco de Oro (BDO) di Filipina (2.043 artikel).

Sementara di dunia media sosial ada AXA di Indonesia (98.688 buzz), Barclays di Singapura (17.011 buzz), Maybank di Malaysia (41.732 buzz), Airpay di Vietnam (20.336 buzz), juga Bank of The Philippine Islands (15.905 buzz) dan SCB Bank di Thailand (26.214 buzz), yang mendominasi percakapan di tiap-tiap negara.

Program Bantuan untuk Pelanggan di Tengah Krisis COVID-19 yang Paling Di-Mention

Perusahaan asuransi dan bank di seluruh Asia Tenggara berlomba dalam menyajikan beberapa inisiatif bantuan kepada pelanggan mereka. Yang paling banyak menjadi sorotan adalah di Indonesia dan Thailand, di mana brand asuransi cenderung berfokus pada isu Health and Wellness. Misalnya, Mandiri AXA General Insurance (MAGI) dan AXA Financial Indonesia (AFI) yang meluncurkan layanan tambahan bagi nasabah berupa program telekonsultasi gratis dengan psikolog. Senada dengan itu, Garda Medika dari Asuransi Astra menyelenggarakan webinar tentang menjaga stamina dan imunitas; sementara Asuransi Cigna Thailand sebelumnya mengadakan “Cigna Stress Care Virtual Run 2020” pada bulan Oktober.

Sementara itu, brand asuransi di Filipina lebih berfokus pada area Keuangan dan Kesehatan. Yang menjadi sorotan terbesar di negara tersebut adalah terkait kemitraan Sun Life dengan Rocher, pelopor dalam perawatan kesehatan yang dipersonalisasi untuk membantu orang Filipina mengamankan keuangan dan kesehatan mereka.

“Dengan iklim sosial yang dinamis, meski terkadang sulit dinavigasi dalam sektor asuransi, keuangan dan perbankan, dan juga e-commerce, negara-negara berkembang di Asia Tenggara ini memiliki potensi dan kesempatan untuk pertumbuhan yang lebih besar lagi,” Lady Ochel Espinosa, Isentia Regional Insights Manager for SEA Emerging Markets, menjelaskan.

Begitu pula dengan bank-bank di Vietnam yang juga menunjukkan tanggung jawab sosialnya dengan menurunkan suku bunga pinjaman untuk mendukung bisnis lokal. Bank Investasi dan Pembangunan Vietnam (BIDV) juga mendonasikan 8 miliar dong untuk mendukung masyarakat di wilayah tengah yang terkena dampak banjir.

Praktik Terbaik di negara-negara berkembang dalam mengubah pengalaman pelanggan melalui akselerasi digital

Transaksi perbankan nirsentuh menjadi salah satu langkah penting dalam menahan potensi penyebaran virus COVID-19. Bank-bank di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam telah merespon situasi tersebut dengan menghadirkan sistem pembayaran digital dan cashless.

Di Indonesia, Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) bekerja sama dengan platform marketplace asuransi Lifepal.co.id untuk menyediakan produk asuransi mobil (Autocillin) dan asuransi sepeda motor (Motopro) melalui Lifepal.co.id.

Di Filipina, JazzyPay bermitra dengan Bank of the Philippine Islands (BPI) untuk memungkinkan jutaan nasabah melakukan pembayaran online yang aman untuk kebutuhan esensial. Sementara Siam Commercial Bank (SCB) di Thailand menjadi bank pertama di luar Jepang yang bergabung dengan Toyota untuk membangun Ekosistem Digital Lifestyle melalui “Toyota Wallet Powered by SCB”.

“Sangat penting untuk membangun bank yang dapat menjadi andalan nasabahnya dengan memperbarui kinerja keuangan dan efisiensi operasional bank. Di sisi lain, pandemi COVID-19 telah memicu perpindahan nasabah ke pembayaran non-tunai dan transaksi online. Digitalisasi bukan lagi menjadi strategi opsional bagi bank,” ucap Senior Insights Manager Isentia, Nhi Tran. (*) Ari Nugroho

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

2 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

3 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

4 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

5 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

5 hours ago