Transisi Energi Hijau Adalah Tanggung Jawab Global

Transisi Energi Hijau Adalah Tanggung Jawab Global

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa transisi energi hijau merupakan proses yang panjang dan memerlukan sinergi dari semua pihak. Untuk itu, perubahan dari energi non-terbarukan ke energi terbarukan bukan hanya menjadi tanggung jawab Indonesia, melainkan juga tanggung jawab global.

“Indonesia punya sumber daya alam yang kaya. Kalau kita tidak bisa menggunakan ini, berarti kita harus melakukan transformasi dan itu tidak gratis, tidak murah. Ini bukan hanya responsibility Indonesia. Ini adalah responsibility global,” ujar Sri Mulyani pada paparan virtualnya, Selasa, 7 Desember 2021.

Pemerintah menyadari bahwa proses transisi dari energi non-terbarukan ke energi terbarukan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Adapun, pembangunan pembangkit energi terbarukan juga memerlukan modal yang besar.

Untuk itu, Menkeu mengungkapkan saat ini pemerintah tengah bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk mencari sumber pembiayaan dan investasi bersama di sektor energi hijau.

Selain sumber biaya pembangunan, regulasi mengenai energi hijau juga perlu segera disusun. Tujuannya agar transisi energi tidak hanya siap dari sisi infrastruktur, melainkan juga implementasinya.

“Ini membutuhkan pemikiran yang sangat detail mengenai bagaimana kita bisa tidak hanya berbicara mengenai pembangunan renewable energy, tetapi juga risiko dan pentarifannya dalam jangka menengah panjang,” ujarnya. (*)

 

Editor: Rezkiana NP

Related Posts

News Update

Top News