Jakarta – Transformasi sebuah bank untuk berpindah dari transaksi tradisional ke digital bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, ada banyak variabel yang perlu dipertimbangkan dan tak melulu bicara investasi siapa yang paling besar.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja. Menurutnya, selain investasi dan uang, brand image dan SDM yang mumpuni menjadi salah satu faktor krusial. Hal ini disebabkan oleh tuntutan zaman yang telah berubah cepat.
“Banyak sekali yang harus dipersiapkan untuk mulai digitalisasi dan tidak hanya investasi dan uang, lebih dari itu. Pengenalan akan brand dan menpower yang mumpuni juga sangat diperlukan,” jelas Jahja pada acara Indonesia Banking Expo 2019, di Jakarta, Rabu, 6 November 2019.
Lebih lanjut dirinya berharap, agar nantinya akan ada sebuah aplikasi super yang dapat memenuhi segala kebutuhan nasabah. Karena untuk ke depannya, kebutuhan masyarakat akan teknologi digital diperkirakan akan semakin meningkat.
“Kalau digambarkan, semuanya akan menjadi digital. Kita harus punya super apps yang bisa adapt semua layanan menjadi satu. Dalam kurun waktu 2-3 tahun kedepan akan terjadi transformasi dalam bidang teknologi,” pungkasnya. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More
Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More