Perbankan

Transformasi Digital di Perbankan Kian Kencang, KB Bukopin Tutup 12 Kantor Cabang

Jakarta – Bank KB Bukopin (BBKP) sedang berusaha keras mencetak kinerja positif tahun ini. Pada 2022, BPKP mencetak kerugian dan menargetkan pre-provision operating positif (PPOP) bisa surplus tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, BBKP optimis melakukan ekspansi kredit tahun ini dan terus melakukan transformasi teknologi. Namun, untuk melakukan efisiensi BBKP dikabarkan sedang menutup puluhan kantor cabang terutama yang tahun lalu masih mencatat PPOP negatif.

Ketika dimintai keterangan, Robby Mondong selaku Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin, tidak memungkiri kabar tersebut. “Betul kami akan melakukan penutupan 12 kantor cabang dan pengalihan layanan, dan informasi itu sudah kami umumkan secara terbuka di media massa,” ujarnya saat dihubungi Infobanknews di Jakarta, 16 Juni 2023.

Robby juga mengatakan bahwa penutupan kantor cabang tersebut merupakan bagian dari proses digitalisasi. “Tentu berimbas kepada pengurangan karyawan, jumlahnya sedang kami hitung. Kemudian soal mekanismenya tentu kami mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku,” imbuh Robby.

Baca juga: KB Kookmin Pertahankan 67% Sahamnya di KB Bukopin Lewat Rights Issue

Menurut Robby, BBKP terus melakukan transformasi teknologi informasi (TI) dan sudah memperkenalkan next generation banking system yang dinamakan SHINE Project. “Targetnya menjadi one stop banking solution, integrated KB Bukopin, serta customer-centric, yang tentu secara organisasi pun akan merubah budaya kerja, jumlah orang, dan cara kerja,” jelasnya.

Sementara itu, Ryan Kiryanto, pengamat perbankan mengatakan bahwa transformasi teknologi suka atau tidak suka membawa dampak. “Perkembangan IT luar biasa, ada AI (Artificial Intelligence), robotic, itu menggeser peran yang selama ini dikerjakan oleh human,” ungkapnya kepada Infobanknews.

Ryan tidak memungkiri ada tenaga kerja yang terkena imbas dan membawa isu kemanusian. “Menurut saya ini akan terjadi pertarungan yang luar biasa antara kelompok scientific yang mengidolakan teknologi, dengan orang yang socialistic yang pro humantic,” pungkasnya. (*) KM

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

2 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

3 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

4 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

5 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

5 hours ago