Teknologi

Transformasi Bisnis Harus Dibarengi Manajemen Risiko dan Proteksi Data

Jakarta – Digitalisasi membawa peluang sekaligus tantangan. Teknologi menawarkan kemudahan dalam mengelola kompleksitas data. Tapi juga rentan terhadap serangan siber. Semakin canggih teknologi yang digunakan perusahaan, para penjahat siber pun tak ingin ketinggalan menggunakan teknologi canggih untuk menyusup ke sistem dan mencuri data.

Kondisi ini membuat strategi transformasi dan manajemen risiko bisnis melalui proteksi data komprehensif menjadi sebuah keharusan. Pasalnya, kemampuan mengelola data bisa menjadi kunci keberhasilan perusahaan di masa depan.

Menurut Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Jip Ivan Sutanto, perusahaan tidak bisa mengabaikan manajemen risiko keamanan siber. Dampak kerugian yang dapat ditimbulkan sangat besar. Hal itu diungkapnya dalam seminar “Trasnform Your Business and Manage Risk with Comprehensive Data Protection Strategy” di Jakarta, Selasa, 20 Juni 2023.

Jip Ivan menambahkan, masih banyak perusahaan yang database-nya belum tersentralisiasi. Kondisi ini akan menyulitkan saat dibutuhkan untuk operasional ataupun untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

“Pertumbuhan data yang semakin masif menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit, apalagi jika melibatkan puluhan jenis database dan beragam platform. Terkait hal itu, penggunaan IBM InfoSphere Data Replication bisa menjadi solusi agar data yang disajikan adalah benar data yang terkini dan akurat,” paparnya, dalam keterangan resmi, Rabu, 21 Juni 2023.

Ia menjelaskan, IBM InfoSphere Data Replication ialah solusi replikasi untuk membaca perubahan di log database dan langsung mengirimkannya ke database target. Solusi ini menggunakan resource kecil sehingga membantu mengurangi kebutuhan bandwidth karena cukup mengirimkan data yang berubah saja. Tapi replikasi bisa dilakukan secara terus menerus maupun berkala, sesuai kebutuhan.

Sedangkan aktivitas database dapat dimonitor lewat IBM Guardium, software database activity monitoring. Fungsinya adalah untuk memantau aktivitas aktivitas dan memproteksi data. Software ini bisa berjalan di cloud maupun on-premises, melalui satu kesatuan report dan dashboard.

Adapun untuk kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data, Multipolar Technology menyarankan IBM FlashSystem dengan Safeguarded Copy. Menurut Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, solusi tidak hanya mampu menyimpan, tapi juga mengelola mengelola data berkapasitas besar, dan membantu pemulihan jika terserang malware. Solusi ini juga diklaim ekonomis. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

1 hour ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

2 hours ago

BPS Catat IPM Indonesia di 2024 Naik jadi 75,08, Umur Harapan Hidup Bertambah

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More

2 hours ago

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

3 hours ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

3 hours ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

3 hours ago