Perbankan

Transaksi QRIS BCA Tembus Rp267 Triliun hingga September 2025

Poin Penting

  • Transaksi QRIS BCA melonjak 103 persen yoy sepanjang Januari–September 2025, mencapai Rp267 triliun.
  • Ekspansi QRIS ke luar negeri, termasuk ke Jepang, mulai berjalan meski kontribusinya belum tercatat dalam transaksi kuartal III 2025 BCA.
  • Menurut data BI, transaksi QRIS hingga semester I 2025 telah mencapai Rp579 triliun dengan 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant, mayoritas dari sektor UMKM (93,16 persen).

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat lonjakan transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standartd (QRIS) sepanjang Januari-September 2025 tembus Rp267 triliun.

Direktur BCA, Santoso Lim menyebutkan, transaksi tersebut tumbuh sebesar 103 persen secara tahunan (year on yaer/yoy). Menurutnya, hal tersebut mencerminkan transaksi digital di nasabah BCA semakin tinggi.

“Sampai dengan kuartal III 2025 pertumbuhan QRIS yoy di BCA itu mencapai 103 persen, artinya pertumbuhannya sangat luar biasa, lebih dari double, menjadi sekitar Rp267 triliun transaksinya,” kata Santoso dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025, dikutip, Rabu, 21 Oktober 2025.

Baca juga: Bos BCA Tegaskan Target Pertumbuhan Kredit 2025 Tetap 6-8 Persen, Ini Penjelasannya

Santoso mengatakan, Bank Indonesia (BI) terus memperluas QRIS di sejumlah negara, termasuk salah satunya Jepang. Dia menyebut perluasan QRIS di Jepang yang baru berjalan satu bulan terakhir itu, belum dihitung dalam transaksi di BCA di kuartal III 2025.

“Khususnya yang Jepang memang karena ini baru pelaksanaannya adalah dari Indonesia datang ke Jepang, kami belum mencatat secara detail berapa jumlah, karena ini baru diumumkan sekitar satu bulanan, nanti kami akan update di kuartal IV,” ungkapnya.

Baca juga: BCA Siap Bagikan Dividen Interim di Akhir 2025, Ini Bocorannya

Sementara berdasarkan data BI, transaksi QRIS secara nasional hingga semester I 2025 mencapai 6,05 miliar atau senilai Rp579 triliun. QRIS juga telah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant yang 93,16 persen di antaranya adalah UMKM. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

48 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago