Jakarta – Perubahan pola belanja masyarakat yang beralih ke online shop (e-commerce) telah mendorong transaksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) di bisnis e-commerce meningkat tajam. Lebih dari 472,59 persen peningkatan transaksi dilakukan oleh nasabah BTN menggunakan online system.
Direktur Bank BTN Budi Satria dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 1 November 2017 mengatakan, pada September 2015 tercatat hanya sekitar 5.000 nasabah yang melakukan transaksi online, namun di periode yang pada tahun ini jumlah transaksi secara online naik menjadi sekitar 29.000 nasabah.
“Hanya dalam kurun waktu satu tahun trend belanja telah mengubah paradigma bisnis yang menuntut perbankan harus siap melayani dengan system digital,” ujarnya.
Menurutnya, dengan layanan e-commerce yang dimiliki peseroan, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan jumlah transaksi online e-commerce melonjak 594,8 persen secara tahunan per September 2017. Sejalan dengan lonjakan tersebut, nominal transaksi e-commerce melalui Bank BTN pun naik 472,59 persen (yoy) per September 2017.
“Perubahan jaman sudah mulai masuk di sekitar kita dan kondisi itu membuat kita perlu menyesuaikan diri. Ini sebuah fakta bahwa telah terjadi pergeseran gaya hidup yang saat ini sudah mulai masuk pada kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam mereka berbelanja,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menilai, bahwa Bank BTN tidak hanya berbisnis pada pembiayaan KPR saja. Namun, produk umum sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi terkait dengan produk dan jasa perbankan juga dapat dilayani oleh Bank BTN.
“Kami mempunyai banyak produk dan layanan yang saat ini sudah mengikuti jaman. Bahkan saat ini manajemen serius untuk menjadikan korporasi masuk dan siap memberikan layanan dengan digital banking yang sudah BTN siapkan,” paparnya.
Selama ini, BTN cukup gencar melakukan kerjasama dengan komunitas belanja online yang dapat didukung oleh layanan digital BTN. “Kita ingin bagaimana nanti akan terbentuk digital economy ecosystem. Kalau ini terbentuk maka akan muncul brand-brand yang akan dengan mudah masyarakat mengenal termasuk mudah untuk bank memberikan dukungan,” jelasnya.
Menurutnya, menggarap bisnis e-commerce tidak hanya menyoal transformasi bisnis untuk meningkatkan layanan, tapi juga berpartisipasi dalam pengembangan ekosistem e-commerce tersebut. Dengan memberikan edukasi bagi brand lokal, secara tidak langsung Bank BTN akan mengembangkan e-commerce dalam negeri dan mendukung ekonomi nasional.
“Ke depan kami mempunyai rencana bagaimana masyarakat berbelanja dapat dengan mudah, tidak perlu mengeluarkan dompet, tidak perlu pakai kartu, cukup semua dapat dilakukan hanya dengan handphone, kata Budi menjanjikan,” tutupnya. (*)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More