Jakarta – Transaksi digital semakin meningkat dengan berubahnya perilaku nasabah yang menuntut layanan perbankan serba cepat, praktis, dan tersedia kapan saja. Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri, Sunarto Xie mengaku, Bank Mandiri telah menaikkan kapasitas core banking hingga 2,7 kali agar dapat menampung transaksi digital.
“Dalam dunia digital, kita tidak bisa memperkirakan arus transaksi digital. Oleh karena itu, kita persiapkan platform Bank Mandiri untuk menghadapi arus-arus transaksi digital yang tidak bisa kita perkirakan,” ujar Sunarto pada Webinar yang diselenggarakan Infobank dengan temal “Traditional Bank vs NeoBank”, Selasa, 17 November 2020.
Lebih lanjut, Bank Mandiri terus berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan untuk menjadi traditional bank dengan ekosistem digital yang kuat. Tujuannya agar Traditional Bank, seperti Bank Mandiri dapat terus relevan di dunia digital yang semakin dinamis.
“Bank Mandiri terus melakukan perbaikan-perbaikan pada setiap layanan. Kami tidak membangun ekosistem digital dari awal. Melainkan, kami melihat kekuatan kita dimana dan terus memperkuatnya,” pungkas Sunarto. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More