News Update

Transaksi Digital Diproyeksi Naik 50 Persen Selama Nataru 2025

Poin Penting

  • Jalin memproyeksikan volume transaksi sistem pembayaran nasional naik lebih dari 50 persen yoy pada Nataru 2025/2026, mencapai sekitar 90 juta transaksi
  • Sekitar 80 persen peningkatan transaksi diperkirakan berasal dari kanal digital, khususnya QRIS, dengan pertumbuhan terbesar di sektor perjalanan
  • Jalin menyiapkan posko siaga Nataru, memastikan optimalisasi jaringan ATM Link, serta memperkuat sistem pengamanan dan mitigasi fraud.
Jakarta – PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) memproyeksikan lonjakan signifikan transaksi sistem pembayaran nasional pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan pemulihan daya beli di akhir tahun.

Optimisme tersebut mengemuka dalam Forum Link Nataru 2025/2026 yang digelar Jalin bersama para member Jaringan Link. 

Forum tahunan ini menjadi ajang strategis untuk menyelaraskan kesiapan infrastruktur dan operasional pembayaran dalam menghadapi lonjakan transaksi di periode puncak liburan.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, menuturkan bahwa korelasi antara pergerakan fisik masyarakat dan peningkatan transaksi digital kian menguat. Ia memperkirakan volume transaksi sistem pembayaran selama periode Nataru akan melonjak lebih dari 50 persen secara tahunan (year on year/yoy), dengan estimasi total mencapai sekitar 90 juta transaksi.

Baca juga: Jadwal Operasional BI Selama Periode Nataru 2025/2026, Termasuk Layanan Kas

“Pemulihan daya beli masyarakat di akhir 2025 terlihat cukup signifikan. Transaksi digital diperkirakan meningkat terutama di sektor-sektor yang mendukung aktivitas perjalanan, seperti food and beverage, akomodasi, transportasi, ritel, serta layanan pendukung lainnya,” ujar Ario dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 19 Desember 2025.

Menariknya, lanjut Ario, lonjakan transaksi tersebut diproyeksikan didominasi oleh kanal digital, khususnya QRIS. Sekitar 80 persen dari peningkatan volume transaksi diperkirakan berasal dari penggunaan QRIS, mencerminkan pergeseran fundamental perilaku masyarakat dalam bertransaksi saat berlibur maupun bepergian.

Proyeksi Jalin ini sejalan dengan estimasi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan yang memperkirakan sebanyak 119,5 juta penduduk atau sekitar 42,01 persen dari total populasi akan melakukan perjalanan pada masa libur Nataru 2025/2026.

Angka tersebut meningkat sekitar 2,71 persen dibandingkan periode sebelumnya dan menjadi indikator menggeliatnya aktivitas ekonomi di daerah tujuan mudik dan wisata.

Di sisi lain, Jalin menegaskan kesiapan infrastruktur pembayaran tidak hanya bertumpu pada kanal digital, tetapi juga ditopang oleh jaringan fisik. Direktur Operasional Jalin, Argabudhy Sasrawiguna, mengatakan perusahaan memastikan kesiapan layanan penarikan tunai melalui pengelolaan jaringan ATM Himbara yang terhubung dalam ATM Link.

“Infrastruktur fisik tetap relevan di tengah akselerasi digital. Kami memastikan jaringan ATM tetap optimal untuk melayani kebutuhan masyarakat selama periode libur panjang,” ujarnya.

Untuk menjaga stabilitas layanan di tengah lonjakan trafik, Jalin menetapkan periode siaga operasional atau Posko Nataru pada 20 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, dengan puncak transaksi diperkirakan terjadi pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2025. Jalin juga menyiapkan aktivasi Business Continuity Management (BCM) apabila terjadi gangguan layanan.

Baca juga: Libur Nataru 2025/2026, BRI Siapkan Rp21 Triliun Uang Tunai

Selain aspek operasional, Forum Link Nataru turut menyoroti peningkatan risiko kejahatan siber selama masa liburan, termasuk fraud berbasis social engineering yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Untuk itu, Jalin memperkuat sistem pengamanan melalui Fraud Management System (FMS) serta mendorong kolaborasi antar pelaku ekosistem pembayaran dalam pertukaran informasi terkait tren dan modus fraud.

Dengan kesiapan infrastruktur, penguatan pengamanan, serta sinergi ekosistem, Jalin optimistis dapat menopang kelancaran transaksi dan aktivitas ekonomi masyarakat sepanjang libur Nataru 2025/2026. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Kemenkeu Catat Penyaluran KUR 2025 Tembus Rp250,8 Triliun

Poin Penting Realisasi penyaluran KUR 2025 mencapai Rp250,8 triliun, setara 87,7 persen dari pagu APBN… Read More

8 mins ago

BRIDS Proyeksikan Ekonomi 2026 Tumbuh Berkelanjutan, Ini Dua Pendorongnya

Poin Penting Pertumbuhan ekonomi 2026 ditopang konsumsi dan investasi, dengan konsumsi menjaga momentum jangka pendek… Read More

27 mins ago

Segini Kekayaan Ade Kuswara, Bupati Bekasi yang Terjaring OTT KPK

Poin Penting Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang terjaring OTT KPK dan saat ini tengah menjalani… Read More

41 mins ago

Kantongi Izin OJK, Nanovest Jadi Crypto Exchange Pertama di Indonesia untuk Staking ETH

Poin Penting Nanovest menjadi crypto exchange pertama di Indonesia yang mendapat izin OJK untuk layanan… Read More

52 mins ago

Meski Ada Bencana, Purbaya Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,2 Persen di Akhir 2025

Poin Penting Menkeu Purbaya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 mencapai sekitar 5,2 persen, meski sejumlah… Read More

2 hours ago

KB Bank Salurkan Pembiayaan Rp110 Miliar Dukung Pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang

Poin Penting KB Bank salurkan pembiayaan hingga Rp110 miliar untuk mendukung pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang… Read More

2 hours ago