Direktur Utama BEI, Iman Rachman saat memberikan paparan, Selasa (22/4). (Foto: Khoirifa)
Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara Bursa Karbon (IDXCarbon) yang diluncurkan sejak 26 September 2023 mencatat pertumbuhan signifikan dari sisi volume dan nilai transaksi, hingga jumlah pengguna jasa.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bahwa pertumbuhan positif Bursa Karbon itu terlihat dari volume transaksi yang telah mencapai 1.598.703 CO2 ekuivalen, dengan nilai transaksi sebesar Rp77,91 miliar per 17 April 2025.
“Kalau kita lihat pencapaian perdagangan karbon dalam IDX Carbon, bahwa sejak dilucurkan pada tanggal 26 September 2023 sampai dengan 17 April 2025, volume transaksi hampir mencapai 1,6 juta ton CO2 ekuivalen dengan value transaksi hampir Rp80 miliar,” ucap Iman dalam paparannya di Jakarta, 22 April 2025.
Baca juga: Volume Perdagangan Karbon di Q1 2025 Lampaui Capaian Tahun Lalu
Tidak hanya itu, Iman juga menjelaskan, dari sisi total pengguna jasa mengalami kenaikan signifikan yang awalnya hanya ada 16 partisipan pada awal pembukaan bursa karbon, per 17 April ini telah tercatat sebanyak 111 pengguna jasa.
“Kalau kita lihat pada awal pembukaan dari 16 partisipan menjadi 111 pengguna jasa, aktivitas retirement itu juga meningkat signifikan dari 6.260 ton menjadi hampir 1 juta ton yang sudah ditair pada hari ini,” imbuhnya.
Menurut Iman, jumlah transaksi bursa karbon Indonesia tersebut belum maksimal, tetapi jika dibandingkan dengan bursa karbon di regional, Indonesia lebih unggul dari segi transaksi tujuh kali lipat lebih tinggi dari Malaysia, dan dua kali lipat lebih unggul dari Jepang.
Adapun, Iman menjelaskan, Bursa Karbon Indonesia saat ini cukup menarik perhatian pemilik-pemilik proyek di luar negeri untuk mendaftarkan perdagangan karbon kredit di IDX Carbon.
Namun, fokus Bursa Karbon saat ini adalah untuk membuka perdagangan unit karbon Indonesia kepada audiens internasional sebanyak-banyaknya.
Fokus mengenalkan Bursa Karbon Indonesia ke pihak internasional telah dilakukan sebelumnya melalui kerja sama IDX Carbon dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam peluncuran perdagangan bursa karbon secara internasional, pada 20 Januari 2025 lalu. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Presiden Prabowo memerintahkan penertiban PBPH bermasalah, termasuk verifikasi, audit, dan pencabutan izin perusahaan… Read More
Poin Penting Garudafood dan Pemkab Gorontalo menandatangani MoU untuk pengembangan pertanian kacang tanah Rachmat Gobel… Read More
Poin Penting Pemerintah memperluas relaksasi KUR bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More
Poin Penting BRI rebranding jadi bank universal disertai transformasi bisnis dan budaya kerja. UMKM tetap… Read More
Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More
Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More