Categories: Pasar Modal

Total Dana yang Terhimpun Lewat IPO Tembus Rp7,61 triliun

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) catat total dana yang terhimpun lewat IPO saham hingga 16 Juli 2021, mencapai sebesar Rp7,61 triliun.

Jumlah tersebut meningkat sekitar 99,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,82 triliun. 

“Dengan adanya IPO skala besar diharapkan menambah semarak pasar modal dan menarik minat tidak hanya investor domestik, tetapi juga investor global. Hal yang lebih penting adalah memberikan akses bagi perusahaan untuk tumbuh di Pasar Modal Indonesia, dan di sisi yg lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan dengan berbagai size dan business model,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya kepada media.

Berdasarkan data yang diperoleh dari KSEI, sambungnya, jumlah investor di pasar modal sendiri terus meningkat.  Dibandingkan tahun 2020, sampai dengan bulan Juni 2021 jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45%.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi. Dengan masuknya PT Bukalapak.com Tbk ke pasar modal Indonesia, diharapkan dapat menarik masuknya perusahaan-perusahaan unicorn lainnya di pasar domestik dan menarik minat investor untuk berinvestasi.  

Seperti diketahui, di pipeline saham Bursa masih terdapat 26 perusahaan yg didominasi oleh perusahaan dengan sekala menengah dan besar.

Adapun rincian sesuai dengan size asset,
5 perusahaan dengan aset skala kecil (sd Rp 50 miliar), 8 perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar sd Rp250 miliar) dan 13 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar).

Dari sisi sektor 26 perusahaan tersebut cukup beragam, terdiri dari 7 perusahaan sektor Consumer Cyclicals, 5 perusahaan di sektor Industrial, 4 perusahaan di sektor Consumer Non Cyclicals, dan 3 perusahaan di sektor Technology.

Untuk sektor Transportation & Logistic dan Financials, masing masing ada 2 perusahaan, sisanya adalah sektor Basic Materials, sektor Energy dan sektor Healthcare, masing masing 1 perusahaan. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

9 hours ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

10 hours ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

10 hours ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

10 hours ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

11 hours ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

11 hours ago