Rupiah Merosot Dekati 14.500/US$, BI Terus Lakukan Intervensi

Rupiah Merosot Dekati 14.500/US$, BI Terus Lakukan Intervensi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah meski terus melemah akibat penyebaran virus corona yang mulai masuk ke Indonesia.

Gubenrur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya akan terus melakukan intervensi pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan mekanisme pasar. Pihaknya juha akan meningkatkan intensitas perdagangan baik di pasar spot, Surat Berharga Negara (SBN), maupun transaksi lindung nilai melalui domestic non delivery forward (DNDF).

“BI tingkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan, yang disebut tripel intervensi agar rupiah sesuai fundamentalnya, optimalkan intervensi di pasar spot, DNDF, dan pembelian SBN dari pasar sekunder,” ujar Perry di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Senin 2 Maret 2020.

Perry menjelaskan, intensitas peningkatan tersebut di antaranya meningkatkan volume intervensi di spot, SBN, maupun saham. Diharapkan intervensi tersebut dapat lebih memperkuat stabilitas pasar keuangan.

Tak hanya itu, sejak awal Januari 2020 hingga 27 Februari 2002, BI juga telah mengucurkan Rp 103 triliun untuk membeli SBN di pasar sekunder. Sebanyak Rp 80 trilun bahkan dikeluarkan saat terjadi virus corona di pekan terakhir Januari.

Sebagai informsi saja berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (2/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.413/ US$ terlihat melemah tajam dari posisi Rp14.234/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (28/2). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News