Minggu Kedua Mei, Aliran Modal Asing Keluar Rp6,95 Triliun

Minggu Kedua Mei, Aliran Modal Asing Keluar Rp6,95 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing yang masih keluar atau capital outflow hingga minggu kedua Mei 2020 dengan total sebesar Rp6,95 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, berdasarkan data transaksi tanggal 4 hingga 6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto atau keluar Rp6,95 triliun. Hal tersebut terbagi dari beberapa instrumen diantaranya di pasar saham keluar sebesar Rp840 miliar, sementara di pasar SBN jual neto sebesar Rp6,11 triliun.

“Sementara berdasarkan data setelmen tanggal 4 hingga 6 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,01 triliun dan selama 2020 (ytd), tercatat jual neto Rp162,18 triliun,” kata Perry Warjiyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.

Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, BI  juga mencatat pemi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 204,05 bps per 7 Mei 2020 dari 210,08 bps per 1 Mei 2020.

Perry menilai, aliran modal yang masih keluar tersebut dinilai telah membuat fluktuatif rupiah. Tercatat nilai tukar rupiah pada (6/5) ditutup pada level Rp14.980. Sedangkan Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun masih naik ke 8,07%. Tak hanya itu, DXY juga naik ke level 99,89. Sementara  Yield UST (US Treasury Note) 10 tahun naik ke level 0,641%. Sementara pada hari ini (8/4) rupiah dibuka pada level Rp15.000. Dengan yield SBN 10 tahun stabil pada 8,06%.

Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (8/5) kurs rupiah berada pada posisi Rp15.009/US$ terlihat menguat dari posisi Rp15.127/US$ pada perdagangan Rabu kemarin (6/5). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News