Konglomerat Asia Pasifik Hadir di Indonesia Career Evening 2017

Konglomerat Asia Pasifik Hadir di Indonesia Career Evening 2017

London — Ratusan mahasiswa dari 25 universitas dan profesional dari berbagai sektor strategis di Inggris Raya hadir kembali dalam acara tahunan Malam Karir Indonesia atau yang dikenal dengan Indonesia Career Evening 2017.

Platform karir terbesar tiap musim gugur (autumn) di Inggris ini terselenggara atas kerja sama antara YIPA (Young Indonesian Professionals’ Association), AIS (Anglo-Indonesian Society) dan KBRI London.

“Malam Karir ini adalah platform terbaik untuk mahasiswa Indonesia untuk mengakses informasi tentang peluang karir di Inggris dan Indonesia,” kata Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Rizal Sukma dalam sambutannya, di gedung KBRI London, Senin, 6 November 2017.

Menurut Rizal, yang juga mantan Direktur Eksekutif CSIS menganjurkan para perserta untuk mencari pengalaman di Inggris sebelum kembali ke Indonesia karena ini akan menambah nilai kepada gelar Inggris yang akan dicapai.

Setelah menyampaikan sambutan pembuka, sesi dilanjutkan dengan Keynote Speaker sekaligus tamu kehormatan tahun ini, Sir Henry Keswick, Chairman untuk Jardin Matheson Group.

Jardine Matheson adalah bisnis konglomerat grup asal Inggris yang memiliki fokus di Asia dengan anak perusahaan seperti Astra Internasional, Permata Bank, Jardine Motors, Mandarin Oriental Hotel, dan berbagai bisnis lain dengan total penghasilan USD72,4 milyar di tahun 2016 dengan 430 ribu orang yang bekerja di dalamnya.

Dalam keynote speech-nya, Sir Henry Keswick kelahiran Shanghai ini menceritakan perjalanan karirnya sebagai Chairman selama 55 tahun dan tips sukses untuk pemimpin Indonesia di masa depan (future leaders of Indonesia).

Investasi pertama Jardine di Indonesia adalah bersama Ciputra dan Bapak Sudono Salim dalam bentuk pinjaman tanpa surat kontrak, kepercayaan oleh partner bisnis adalah segala-galanya di awal bisnis Jardine di Indonesia. “Indonesia telah menghasilkan banyak orang luar biasa di dunia bisnis,” tutur Sir Henry yang merupakan Investor Inggris pertama di Indonesia.

Dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Steven Marcelino, Direktur Eksekutif YIPA, Sir Henry mempaparkan kunci sukses untuk membangun dinasti bisnis, beliau berkata, “Seorang harus mempunyai reputasi baik, dapat dipercaya, dan harus selalu ingin tahu didalam dunia bisnis”.

Steven yang merupakan financial services strategy consultant di Accenture London menambahkan, Astra Internasional sendiri memberikan kontribusi 22 persen dari total profit setelah pajak USD1,4 Milyar di tahun 2016. Dengan 56 persen untuk pasar mobil dan 74 persen untuk pasar motor di Indonesia, juga bisnis konglomerat di bidang jasa keuangan, agribisnis, tambang, dan infrastruktur, Astrabmemiliki impact yang luar biasa di Indonesia.

Di sisi lain Rizal dan Steven juga memberikan apresiasi tinggi untuk kesempatan emas bagi para mahasiswa dan professionals Indonesia untuk mendengarkan langsung dari salah satu pengusaha paling legendaris dari Inggris.

Acara ini kemudian dilanjutkan oleh presentasi karir oleh Peter Albuquerque, Managing Director dan COO untuk the Kraft Heinz Company, Southeast Asia.

Pedro, yang terbang dari Jakarta ke London untuk 3 hari ini khusus menghadiri Indonesia Career Evening 2017, memberikan beberapa nasehat untuk perserta untuk tidak mencari pekerjaan di perusahaan sembarangan.

“Kalian harus cari pekerjaan di perusahaan yang membuat kalian merasa antusias karena ini akan membantu kalain untuk menjadi sukses dalam perusahaan itu,” jelas Pedro.

Selain Jardine dan Kraft Heinz, ada berbagai perusahaan dari Inggris dan Indonesia yang berpartisipasi dalam sesi karir fair untuk Indonesia Career Evening tahun ini, yaitu Microsoft, Accenture, KPMG, The London Institute of Banking and Finance, PT Bank UOB Indonesia, Blibli.com, dan Stand Studio.

Dalam career workshop, Thao Bui, Global Student Recruitment Manager untuk ICAEW (The institute of Chartered Accountants in England and Wales), juga membahas pentingnya professional qualification dan skema mentorship yang disediakan ICAEW.

Selain itu, Nadim Choudhury, Kepala Careers and Employability di the London Institute of Banking and Finance, juga mengadakan Career Workshop tentang kompentasi-kompentasi yang diperlukan untuk bekerja di sektor perbankan dan keuangan. (*)

Related Posts

News Update

Top News