Ekonomi RI Melambat, Kredit Diproyeksi Hanya Tumbuh 2%

Ekonomi RI Melambat, Kredit Diproyeksi Hanya Tumbuh 2%

Jakarta – Perlambatan ekonomi Indonesia akibat pandemi covid19 diperkirakan akan menekan angka pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun 2020.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro bahkan menyebut, pertumbuhan kredit akan berada pada kisaran 2% hingga akhir tahun 2020.

“Dengan kondisi saat ini pertumbuhan kreditnya masih kami hitung. Namun kami lihat bahkan pertumbuhan 1% hingga 2% itu saja sudah cukup,” kata Andry pada saat diskusi virtual dengan media di Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.

Tak hanya itu, kondisi likuiditas perbankan ditengah pandemi juga masih menjadi perhatian industri perbankan. Ditengah kebijakan restrukturisasi, perbankan harus siap pada pokok pinjaman sementara untuk tetap menyediakan setoran.

“Pokok pinjaman sementara ini dibutuhkan untuk memberikan setoran. Karena likuiditas relatif ketat,” ucap Andry.

Menurutnya, likuiditas perbankan besar masih cukup untuk bertahan ditengah pandemi, namun likuiditas bank kecil dikhawatirkan akan terganggu ditengah tekanan ekonomi saat ini.

Sebagai informasi saja, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal I-2020 hanya tumbuh 2,97% (YoY). Angka tersebut turun cukup dalam bila dibandingkan dengan kuartal I-2019 yang masih tumbuh 5,07%.

Berdasarkan data OJK per Maret 2020, kredit perbankan hanya tumbuh 1,69% (YtD) bila dibandingkan dengan akhir tahun 2019 namun secara tahunan masih tumbuh 7,95% (YoY). Menurutnya Bank semakin selektif dalam penyaluran kredit di tengah persepsi tingginya resiko kredit seiring dampak pandemi Covid 19.

Sedangkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) dari awal Januari hingga Maret 2020 hanya tumbuh 3,60% (YtD) namun secara tahunan masih tumbuh 9,54% (YoY).

Di satu sisi, tekanan resiko kredit masih membayangi industri perbankan terlihat dari rasio non performing loan (NPL) yang terus naik pada Februari 2020 di 2,79% meskipun ada sedikit penurunan di Maret 2020 menjadi 2,77%. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News