ADB Pertahankan Proyeksi Ekonomi Indonesia

ADB Pertahankan Proyeksi Ekonomi Indonesia

Jakarta – Asian Development Bank (ADB) tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, meski masih terdapat beberapa risiko.  ADB tetap mempertahankan prakiraan pertumbuhan untuk Indonesia sebesar 5,2% di 2016, dan 5,5 di 2017.

Namun, terdapat beberapa resiko antara lain lebih kecilnya pendapatan dari proyeksi semula dapat menghambat rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur, sedangkan pertumbuhan kredit yang terus melemah dapat memperlambat pulihnya investasi swasta domestik. Risiko eksternal yang utama adalah pertumbuhan global yang lebih lemah dari prakiraan awal, dan meningginya gejolak pasar finansial dunia.

Perekonomian Indonesia tumbuh 4,9% pada triwulan pertama 2016, ditopang oleh pengeluaran rumah tangga dan investasi yang lebih kuat. Tekanan inflasi yang rendah berkat stabilnya harga bahan bakar, gas cair, dan tarif listrik, serta nilai tukar rupiah yang stabil turut mendukung pengeluaran rumah tangga. Sementara itu, belanja pemerintah tumbuh 2,9%, sesuai dengan tren rendahnya belanja pada triwulan pertama.

Pengeluaran rumah tangga diperkirakan akan sedikit naik karena inflasi yang moderat, nilai rupiah yang relatif stabil, dan diturunkannya harga energi pada bulan April, sedangkan kenaikan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak yang telah diumumkan dan gaji ke-14 untuk pegawai negeri akan makin meningkatkan pengeluaran rumah tangga.

“Risiko eksternal yang utama adalah pertumbuhan global yang lebih lemah dari prakiraan awal, dan meningginya gejolak pasar finansial dunia,” sebut ADB dalam Laporan Tambahan pada Asian Development Outlook 2016 (ADO 2016).

Dalam laporan tersebut ADB memangkas proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang Asia menjadi 5,6% pada 2016, turun dari proyeksi 5,7% sebelumnya. Untuk 2017, perkiraan pertumbuhannya masih sama pada 5,7%.(*)

 

Editor : Apriyani K

Related Posts

News Update

Top News