News Update

Top, Lewat Right Issue Bank Mayapada Akan Perkuat Modal Lagi

Jakarta – Bank Mayapada bakal kembali memperkuat permodalannya. Melalui siaran pers keterbukaan informasi yang dipublikasikan Selasa, 9 Juni 2020, bank milik Dato Sri Tahir ini mengumumkan rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.227.470229 atau 2,27 miliar saham seri B.

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan itu setara dengan 25% dari modal disetor setelah terlaksananya penawaran umum terbatas (PUT) XIII dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Dalam keterbukaan informasi, Manajemen Bank Mayapada menjelaskan rencana penambahan modal dengan HMETD ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan, sehingga dapat menambah kemampuan Bank Mayapda untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja perseroan, dan daya saing dalam industri yang sama.

“Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham,” lanjut Manajemen Bank Mayapada.

Seluruh dana yang diperoleh dari PUT XIII, setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan seluruhnya oleh Bank Mayapada untuk memperkuat struktur permodalan.

Sebelumnya, permodalan Bank Mayapada telah mengalami peningkatan. April 2020 lalu, Dato Sri Tahir menambah modal bank ini Rp3,75 triliun. Total modal dan cadangan Bank Mayapada saat ini Rp20,3 triliun. Menurut data Biro Riset Infobank, sampai akhir April 2020, posisi capital adequacy ratio (CAR) Bank Mayapada berada pada posisi 17,9%. Atau, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2019 lalu yang sebesar 14,56%.

Jika dibandingkan akhir tahun 2019, posisi CAR-nya juga lebih baik. Akhir tahun lalu CAR Bank Mayapada sebesar 16,18%.

Dengan penambahan modal hingga posisi modalnya Rp21 triliun akan meningkatkan CAR Bank Mayapada pada kisaran 18%. Jika dibandingkan dengan peer-nya, CAR Bank Mayapada termasuk paling tinggi di Indonesia. Rata-rata CAR peer Bank Mayapada hanya kisaran 14-16%, bahkan ada yang di bawah itu, yaitu 12-14%. (Ari Nugroho)

Dwitya Putra

Recent Posts

Ini Cara OJK Dukung UMKM Manfaatkan Pendanaan dari Pasar Modal

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan dana oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah… Read More

3 hours ago

Jokowi Terima Brevet Hiu Kencana di Atas KRI RJW–992, Apa Itu?

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana dalam upacara yang… Read More

6 hours ago

Setkab dan Kemensetneg Umumkan Hasil Verifikasi Sanggahan Pelamar CPNS 2024

Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Sekretariat Kabinet (Setkab) dan Kementerian Sekretariat… Read More

6 hours ago

Ubah Lahan Kritis Jadi Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Jakarta - Upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero)… Read More

6 hours ago

Bank Mandiri Kembali Meluncurkan Mandiri MyPertamina Card untuk Manjakan Pencinta Otomotif

Jakarta – Bank Mandiri terus konsisten mendorong inovasi yang Adaptif dan Solutif melalui perluasan ekosistem,… Read More

7 hours ago

Bibit dan Jago Ajak Curhat Keuangan untuk Tingkatkan Kesadaran Berinvestasi

Jakarta - PT Bank Jago Tbk dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) mengadakan acara talk… Read More

20 hours ago