Perbankan

Top Banget! Laba BCA Melonjak 43% jadi Rp11,5 T di Kuartal I-2023

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melaporkan hingga kuartal I-2023 berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp11,5 triliun, atau tumbuh 43% yoy. 

Kemudian, BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 12% yoy atau menjadi Rp713,8 triliun per Maret 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

Secara rinci, kredit korporasi naik 11,7% yoy mencapai Rp320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8% yoy mencapai Rp211,1 triliun.

Dukungan BCA pada sektor UKM tercermin pada Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1%, di atas target yang ditetapkan. Sementara itu, KPR tumbuh 11,6% YoY menjadi Rp109,6 triliun, dan KKB naik 15,2% yoy menjadi Rp47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.

Selain itu, Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp14 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7% yoy menjadi Rp174,5 triliun. 

“Secara umum, kami belum menaikkan suku bunga kredit untuk senantiasa menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar serta mendorong pemulihan perekonomian. Menjelang perayaan Idul Fitri, kami melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat serta minat kredit konsumer juga terus membaik,” ucap Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Kamis, 27 April 2023.

Lebih lanjut, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9% yoy mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, BCA telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp327 miliar

“BCA juga memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial dan UKM yang bergerak pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan, serta menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha #KaMUKartini dengan suku bunga mulai dari 3,21% eff.p.a. bagi pengusaha wanita atau usaha dengan mayoritas karyawan Wanita,” jelas Jahja.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 9,5% di kuartal I-2023, dibandingkan 13,8% di tahun sebelumnya.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8% di kuartal I-2023, turun dari 2,3% di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4% dan 57,9%.

“Ditopang oleh likuiditas yang memadai, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan. BCA senantiasa mengelola risiko likuiditas dan risiko pasar secara pruden, untuk memastikan terhindar dari dampak dinamika yang tengah terjadi di pasar global. Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1% per kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator. Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek,” ujar Jahja.

Di sisi pendanaan, CASA naik 5,7% yoy mencapai Rp843,3 triliun per Maret 2023, berkontribusi hingga 81,2% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 4,1% yoy menjadi Rp1.039 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9% yoy menjadi Rp1.322 triliun.

Pada kuartal I 2023, total volume transaksi BCA naik 27,3% yoy mencapai 6,9 miliar transaksi. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh perluasan kanal online dan offline yang konsisten melalui investasi di multi-channels, serta pertumbuhan basis nasabah. Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 5,8 miliar, atau meningkat 29,5% yoy. 

Selanjutnya, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama kuartal I 2023, yakni naik 28,0% yoy menjadi Rp18,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 5,6% yoy menjadi Rp6,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9% yoy.

Sehingga secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp24,8 triliun atau naik 21,5% yoy. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp1,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 43% yoy menjadi Rp11,5 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Tabungan Jadi Prioritas atau Gaya Hidup? Simak Pandangan UOB Indonesia

Jakarta - UOB Indonesia memandang pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat memahami dan mengelola keuangan pribadi… Read More

3 hours ago

OJK Tegaskan Penghapusan Utang Kredit UMKM Tak Perlu Aturan Turunan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa penghapusan utang kredit usaha mikro, kecil, dan… Read More

5 hours ago

Strategi UNTD Hadapi Persaingan Motor Listrik di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Tangerang - PT Terang Dunia Internusa Tbk, menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadapi pelemahan daya beli… Read More

7 hours ago

Gara-gara Kasus Investree, OJK Tegas Bakal Lakukan Ini ke Industri Fintech Lending

Jakarta - Kasus yang menimpa PT Investree Radhika Jaya atau Investree menyita perhatian masyarakat, dianggap… Read More

7 hours ago

Era Open Banking, OJK Wanti-wanti 3 Tantangan Ini ke Industri Perbankan

Jakarta - Istilah open banking mengacu kepada aksesibilitas data yang semakin terbuka, memungkinkan bank untuk… Read More

8 hours ago

Gelar Indonesia Knowledge Forum 2024, BCA Dorong Penguatan Sektor Bisnis

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2024, di… Read More

8 hours ago