Ilustrasi: Penyaluran kredit perbankan/istimewa
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada April 2024 menorehkan pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data BI, penyaluran kredit perbankan tumbuh 13,09 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 11,8 persen.
“Pertumbuhan kredit 13,09 persen di April kemarin adalah pertumbuhan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” ujar Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, dikutip, Jumat 24 Mei 2024.
Juda mengatajan pertumbuhan itu tidak terlepas dari perekonomian Tanah Air yang membaik. Terbukti, dimana pertumbuhan positif terjadi di sejumlah sektor yakni industri, jasa dunia usaha, hingga perdagangan.
Baca juga: BI Rate Naik, Ekonom: Tak Serta-merta Pengaruhi Kredit Bank
Adapun penyaluran kredit ke sektor korporasi tumbuh lebih dari 20 persen. Pesatnya pertumbuhan itu menandakan tingginya permintaan pembiayaan pelaku usaha di tengah kondisi ekonomi yang terus membaik.
Hal tersebut juga dibarengi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 8,21 persen yoy.
“Jadi ini memang menunjukan ekonomi terus menggeliat. Dan itu juga tercermin di DPK-nya. Pertumbuhan DPK 8,21 persen itu memang paling peningkatan tertinggi DPK korporasi. Artinya apa? Artinya memang korporasi profitable sehingga mereka punya ekses yg kemudian bisa ditempatkan di dalam DPK,” jelas Juda.
Baca juga: Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Dengan melihat perkembangan tersebut, bank sentral pun optimis pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yakni di kisaran 10 – 12 persen. Bahkan, BI memproyeksi, kredit tumbuh di rentang atas yang ditetapkan.
“Kami masih optimis bahwa pertumbuhan kredit akan berada di target di range 10 -12 persen dan cenderung di batas atas range tersebut,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More