Categories: Nasional

TNI AL-Kadin Kerjasama Ciptakan Iklim Usaha Kondusif

Jakarta–Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menjalin kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dalam upaya menstabilkan keamanan laut Indonesia. Harapannya adalah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan kenyamanan berusaha bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto di sela-sela Forum Diskusi TNI AL dengan Kadin di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.

“Ya harapan saya, TNI AL sebagai pemegang keamanan laut, wajib hukumnya membantu membangun image supaya aman di laut dalam berusaha,” ujar Yugi.

Menurut dia, TNI AL perlu membangun image positif bagi dunia usaha secara konsisten. Mulai dari kapal tangkap ikan, kapal barang jasa, kapal penumpang dan kapal pesiar. Apalagi luas area Indonesia mencapai 70% adalah laut. Sehingga potensi yang harus dijaga dan dikawal oleh TNI AL, begitu luas dan besar.

Terkait hal itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong iklim usaha yang kondusif, tak terkecuali di laut. Menurutnya, kekayaan laut yang sangat luar biasa harus terus dijaga. Pasalnya, maraknya illegal fishing yang masih marak dikhawatirkan dapat merugikan negara dengan nilai yang tidak sedikit.

“Kita dapat laporan dari pemerintah bahwa kerugian negara dari illegal fishing bisa mencapai 240 triliun (rupiah) per tahun. Tidak hanya itu, intinya kita ingin keamanan di laut pun bisa kondusif, karena akan mempengaruhi juga pada arus perdagangan, karena pelaku usaha perlu adanya kepastian dan kenyamamam dalam berusaha” ungkap Rosan.

Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya akan membangun hubungan yang sinergis dan saling mendukung bagi penciptaan keamanan maritim dan dunia usaha, seperti kerjasama dengan TNI AL.

Di tempat yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) RI, Ade Supandi mengatakan, kondisi keamanan maritim di negara kepulauan seperti Indonesia menjadi prasyarat bagi aktivitas dunia usaha. Menurutnya, peningkatan aktivitas dunia usaha, baik perdagangan maupun pengelolaan sumber daya, akan membawa peningkatan kemampuan ekonomi negara, tak terkecuali bagi pertahanan maritim.

“Keamanan maritim dan aktivitas ekonomi maritim seharusnya bisa saling memperkuat secara berkesinambungan,” ungkap Ade. Dia pun memaparkan bahwa peranan dunia usaha yang perlu diterapkan adalah membangkitkan kembali sektor maritim, meningkatkan kepatuhan pada regulasi dan perundang-undangan (termasuk terkait kemaritiman), serta berkontribusi secara aktif dalam upaya untuk mewujudkan keamanan maritim secara komprehensif.(*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

37 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago