Jakarta – PT Radana Bhaskara Finance Tbk (Radana Finance) mengakui tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan dan cukup berat buat industri pembiayaan.
Apalagi setelah adanya beberapa kasus multifinance yang gagal bayar atas kewajiban terhadap kreditur. Kondisi ini menyebabkan perbankan menjadi jauh lebih berhati-hati di dalam menyalurkan pendanaan baru ke multifinance.
Radana Finance selaku Perusahaan Multifinance yang tidak memilki afiliasi dengan Perbankanpun juga terkena dampak langsung atas kesulitan sumber pendanaan tersebut, sehingga di Tahun 2018 realisasi pendanaan yang bisa disalurkan kepada konsumen jauh menurun dibandingkan dengan realisasi pendanaan tahun 2017 dari rata-rata sebesar Rp2 triliun – Rp2,4 triliun per tahun menjadi sebesar Rp750 miliar di tahun 2018.
Kondisi demikian menyebabkan profitability Perseroan menurun cukup signifikan di bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menyikapi kondisi tersebut maka Tiara Marga Trakindo (TMT) selaku Pemegang Saham Mayoritas Radana Finance telah melakukan langkah-langkah corporate action untuk memperkuat likuiditas Perseroan dan juga untuk memperbaiki tingkat kesehatan keuangan Perseroan dengan memberikan fresh funding total sebesar Rp507 Miliar kepada Radana Finance melalui dua skema yaitu.
“Pertama skema cessie sebesar Rp372 Miliar untuk memperbaiki tingkat kesehatan keuangan Perseroan. Kedua skema subordinate loan sebesar Rp135 Miliar untuk memperkuat likuiditas Perseroan,” kata Direktur Keuangan Radana Finance, Henri Gunawan di Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Perseroan sendiri saat ini telah melakukan langkah-langkah perbaikan berupa Bisnis Restructuring, Organization Restructuring , dan Operational Restructuring untuk memperkuat pondasi bisnis yang lebih baik untuk tahun 2019 dan seterusnya.
Proses Restructuring tersebut dilakukan Perseroan dengan dibantu oleh BAIN Consultant.
“Dengan begitu tahun depan dan tahun berikutnya kita optimis bisa kembali seperti semula,” jelasnya. (*)
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More