Market Update

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Terus Jalankan Transformasi Bisnis Jasa Angkutan Laut

Poin Penting

  • TIRT fokus transformasi bisnis dari industri kayu lapis ke jasa angkutan laut dan jasa pengangkutan komoditas pertambangan pasca memperoleh izin usaha Oktober 2025.
  • Kinerja keuangan masih terdampak, dengan total ekuitas negatif Rp708,81 miliar hingga kuartal III 2025, namun Oktober 2025 Perseroan mencatat laba bersih Rp742 juta.
  • Harga saham TIRT naik signifikan 164% dalam 11 hari perdagangan pasca pencabutan penghentian sementara, mencerminkan dinamika pasar meski proses transformasi bisnis masih berlangsung.

Jakarta – PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) tengah melanjutkan transformasi bisnis dari industri kayu lapis menjadi jasa angkutan laut setelah memperoleh izin usaha pada Oktober 2025. Perseroan juga telah mendapat izin usaha jasa pertambangan untuk pengangkutan komoditas pertambangan.

Perubahan bisnis ini berdampak pada kinerja keuangan TIRT, yang tercatat memiliki total ekuitas negatif sebesar Rp708,81 miliar hingga kuartal III 2025.

Presiden Direktur TIRT, Tham Arvin Setyanto, menegaskan fokus Perseroan masih pada proses transisi bisnis.

“Kondisi saat ini kita masih fokus dalam proses transisi transformasi bisnis dari bidang usaha sebelumnya menjadi bidang usaha jasa angkutan laut. Sementara kita masih fokus dalam proses transformasi tersebut, kita akan melakukan kajian lebih lanjut untuk hal-hal yang seperti ini,” ujar Tham dalam paparan publik insidentil di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.

Baca juga: Tirta Ingin Program Literasi Keuangan OJK Masuk Kurikulum SD

Selain total ekuitas negatif, TIRT mencatatkan rugi bersih senilai Rp33,11 miliar hingga kuartal III 2025. Namun, pada Oktober 2025 Perseroan berhasil meraih laba bersih Rp742 juta.

Pergerakan Saham TIRT Pasca Pencabutan Suspensi

Adapun Bursa sebelumnya menghentikan sementara perdagangan saham TIRT pada 21 Januari 2025, namun penghentian tersebut dicabut pada 26 November 2025.

Pasca pencabutan, harga saham TIRT mengalami kenaikan signifikan hingga 164 persen dalam 11 hari perdagangan, dari Rp44 pada 26 November menjadi Rp116 pada 11 Desember 2025.

Baca juga: Ilham Habibie Tekankan Pentingnya Transformasi Digital Dukung Indonesia Emas 2045

Total transaksi saham selama periode tersebut mencapai Rp583,22 juta dengan volume perdagangan sebanyak 6.225.400 lembar saham.

Manajemen menyatakan fluktuasi harga saham merupakan hasil dinamika pasar.

Kepatuhan TIRT terhadap Regulasi Pasar Modal

Hingga pelaksanaan Paparan Publik Insidentil, seluruh informasi, fakta, dan kejadian material telah disampaikan kepada publik. Perseroan menegaskan tetap patuh terhadap seluruh ketentuan pasar modal dan regulasi terkait. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

RUPS BRI Setujui Angkat Viviana Dyah Ayu sebagai Wadirut Gantikan Agus Noorsanto

Poin Penting RUPS BRI resmi angkat Viviana Dyah Ayu sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan Agus… Read More

29 mins ago

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen

Poin Penting BI menahan suku bunga acuan (BI Rate) di 4,75%, selaras dengan proyeksi inflasi… Read More

1 hour ago

KB Bank Kucurkan Pembiayaan Rp110 M Dukung Pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang

Poin Penting KB Bank salurkan pembiayaan Rp110 miliar untuk mendukung pengembangan Brawijaya Hospital Tangerang melalui… Read More

1 hour ago

Jadwal Operasional BI Selama Periode Nataru 2025/2026, Termasuk Layanan Kas

Poin Penting Penyesuaian operasional sistem BI, BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP, dan SKNBI buka pukul 06.30 dengan… Read More

2 hours ago

Hans Patuwo Gantikan Patrick Walujo sebagai CEO Grup GoTo

Poin Penting Hans Patuwo resmi ditunjuk sebagai CEO dan Direktur Utama GoTo usai RUPSLB, menggantikan… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Lanjut Ditutup Menguat ke Posisi 8.715, Infrastruktur Jadi Penopang Utama

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,33 persen ke level 8.715, dengan nilai transaksi mencapai… Read More

4 hours ago