Jakarta – Wabah pandemi covid-19 telah menguncang perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini mendorong masyarakat harus jeli dan hati-hati dalam mengelola keuangannya, termasuk untuk investasi.
CEO ZAP Financial, Prita Hapsari Ghozie pernah menggungkapkan ada lima hal yang harus diperhatikan di masa resesi yaitu earning power, yaitu bagaimana mengelola efek resesi terhadap penghasilan dan pendapatan, pengecekan kondisi dana darurat,asuransi kesehatan,serta persiapan dana pendidikan anak dan persiapan dana pensiun.
“Di masa resesi ada tiga hal yang menjadi prioritas diantaranya adalah saving, investing dan protection,” kata Prita Hapsari Ghozie. Beberapa waktu lalu.
Untuk tabungan, menurut Prita Hapsari Ghozie harus dibedakan dari dana darurat. Tabungan lebih kepada pengumpulan uang untuk suatu tujuan, sedangkan dana darurat lebih bersifat pencadangan.
Jumlah dana darurat yang ideal di masa resesi saat ini adalah 12 kali pengeluaran rutin bulanan.
Investasi erat kaitannya dengan profil risiko dengan beberapa pilihan instrumen yaitu tabungan, deposito, reksadana dan saham. Proteksi bertujuan untuk melindungi pendapatan pencari nafkah.
Terkait proteksi asuransi, harus disesuaikan dengan kemampuan finansial dan pemahaman mengenai produk asuransi.
Prita menjelaskan alternatif instrumen investasi di masa pandemi adalah Sukuk Tabungan seri ST007. “Ketika ingin membeli Sukuk Tabungan seri ST007 diusahakan dana yang ada sudah dialokasikan sampai dua tahun kedepan,” kata Prita.
Kelebihan jenis investasi Sukuk Tabungan seri ST007 ini adalah hampir tidak adanya risiko gagal bayar karena dijamin undang-undang.
Selain itu ST007 mempunyai sifat floating the floor artinya jika suku bunga acuan naik, maka returnnya juga mengalami kenaikan.
Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Ida Triana Widowati mengatakan BNI Syariah telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sebagai salah satu mitra distribusi instrumen investasi terbaru yaitu Sukuk Tabungan seri ST007.
ST007 adalah versi syariah dari Saving Bond Ritel (SBR), ditawarkan kepada perseorangan Warga Negara Indonesia di Pasar Perdana domestik, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder tetapi memiliki fasilitas early redemption.
Harapannya, ST007 bisa mendiversifikasi produk investasi nasabah. Sukuk Tabungan ST007 mempunyai kupon 5,50% diharapkan bisa menjadi pilihan investasi menarik bagi masyarakat, sehingga diharapkan bisa meningkatkan loyalitas nasabah. (*)
Jakarta - Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei, merilis tablet terbaru, HUAWEI MatePad Pro 12.2 pada… Read More
Jakarta - Jejak investor asal Thailand di pasar keuangan Indonesia sudah cukup panjang. Lebih dari… Read More
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis… Read More
Bandung - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau Geo Dipa, salah satu badan usaha milik… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More