Jakarta – Keadaan rumah yang berantakan pastinya akan membuat risih dan tidak nyaman bagi setiap orang. Apalagi untuk para pekerja yang banyak melakukan kegiatan di luar rumah dan ingin segera istirahat setelah sampai rumah.
Pakaian kotor yang menumpuk, cucian piring yang menggunung, barang-barang yang diletakan sembarangan, adalah pemandangan yang bisa memicu tingkat stress seseorang.
Sebuah buku berjudul The Life – Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing karya seorang ahli decluttering dan organizing asal Jepang, Marie Kondo, mengajarkan seni berbenah rumah dengan cara yang asyik.
Marie Kondo mengenalkan motode baru dalam beres-beres rumah. Menurut Kondo rumah yang tidak berantakan tetap berantakan bila rumah tidak dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan.
Berikut langkah-langkah seni berbenah ala Marie Kondo.
1. Kontemplasi
Dalam tahap awal berbenah, Kondo mengajak untuk berkontemplasi sejenak mengenai gambaran rumah yang ideal. Bagi Kondo, rumah yang ideal bukanlah rumah yang mewah nan megah, melainkan rumah yang rapi dan bersih. Rumah yang rapi dapat memberikan kita ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan. Sementara itu, rumah yang bersih dapat menjaga kualitas kesehatan tubuh kita. Apalagi Kondo percaya bahwa Rumah adalah Jiwa yang menempatinya.
2. Apresiasi
Setelah itu Kondo mengajak untuk berterima kasih pada rumah karena senantiasa melindungi dan menjaga, memberi kehangatan, dan kenyamanan. Selain rumah, Kondo juga mengajak untuk berterima kasih pada seluruh barang yang dimiliki. Menurut Kondo dengan melakukan hal tersebut kita akan mendapatkan kebahagiaan karena mampu untuk mensyukuri hal-hal yang kita miliki.
3. Klasifikasi
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan semua barang perkategori dalam suatu tempat. Sebagai contoh, seluruh pakaian yang kita miliki dikumpulkan dalam satu tempat. Klasifikasi barang menurut metode Kondo adalah pakaian, buku, alat elektronik, kertas/dokumen penting, dan barang berharga.
4. Simpan dan Buang
Setelah mengklasifikasi dan menyimpan barang yang dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mensortir dengan standar “does it sparks joy?”. Barang yang membuat bahagia dapat disimpan, sementara barang yang tidak membahagiakan dapat dibuang. Hal ini juga berlaku pada barang yang memiliki nilai guna yang sama. Sebagai contoh, terdapat enam buah pensil, maka cukup satu saja yang disimpan.
Bagi Kondo, membuang barang tidak berarti membuang kenangan. Barang yang berharga sekalipun bila tidak diperlukan dan tidak membahagiakan bisa dibuang. Kondo mengatakan memori berharga tidak akan lekang meski bentuk fisiknya hilang.
5. Rapikan
Barang yang sudah dikategorikan dan dikurasi kemudian harus dirapikan. Kita bisa merapikannya dengan berabagi cara, misal atur barang berdasarkan ukuran atau berdasarkan frekuensi kegunaan, Jangan lupa untuk melipat pakaian, bukan digantung. Menurut Kondo melipat barang dapat membuat barang “bahagia” dan memudahkan kita untuk menyimpannya. Saat menyimpan dalam lemari, rapikanlah pakaian sesuai warna agar menyenangkan untuk dilihat.
Selain itu juga penting untuk memberi rumah setiap barang. Barang-barang asesori dan barang lainnya dapat dirapikan dalam kotak-kotak kecil agar memudahkan untuk mencarinya.
Setelahnya jangan lupa buang informasi dalam barang yang tidak perlu. Barang-barang seperti sabun cair atau shampo memiliki informasi yang tidak kita butuhkan. Akibatnya, dapat memengaruhi perasaan kita. Kondo menyarankan untuk mencabut dan membuang informasi tidak penting yang tertera dalam barang seperti sabun cair atau shampo. Hal ini dapat membuat kita menjadi lebih tenang. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More