News Update

Tips Aman Berkendara Ala Garda Oto di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Jakarta – Adanya pandemi Covid-19 tentunya telah mengubah sebagian besar kebiasaan hidup masyarakat dalam beraktivitas. Mulai dari pergeseran gaya hidup yang lebih mementingkan faktor kesehatan, sampai harus beradaptasi kembali dengan berbagai kegiatan yang sebelumnya biasa dilakukan sehari-hari.

Begitu pula dengan kebiasaan orang saat berkendara yang mengalami adaptasi baru yang disebabkan oleh kondisi pandemi saat ini. Meski disarankan untuk di rumah saja, namun tidak menutup kemungkinan banyak orang yang masih harus melakukan aktivitasnya di luar rumah dengan berkendara seperti untuk bekerja dan berbelanja kebutuhan pokok.

Melihat situasi tersebut, Garda Oto, produk asuransi mobil dari Asuransi Astra ingin memberikan peace of mind  kepada para pelanggan khususnya dan masyarakat umum tentang kebiasaan baru dalam berkendara di kondisi pandemi seperti saat ini melalui webinar defensive driving  dengan tema “Talks About Defensive Driving After Pandemic: Safe Your Future Now!” dengan narasumber Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) yang diadakan pada acara Car Community Meet Up 2020 pada Sabtu 19 Desember 2020 lalu.

Berikut beberapa tips yang diberikan oleh Marcell Kurniawan agar pengemudi aman berkendara dengan adaptasi kebiasaan baru:

1. Selalu Gunakan Safety Belt dengan Benar

Berdasarkan fakta yang ditemukan pada pengendara saat pandemi lebih sedikit orang yang menggunakan safety belt, Marcell Kurniawan berpesan agar para pengendara selalu memastikan safety belt selalu terpasang dengan baik sebelum pergi berkendara. “Pastikan terdengar bunyi “ceklik”  saat kepala safety belt dipasangkan. Selain itu pastikan juga safety belt  terpasang dengan rapih, rapat dan rendah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena pemasangan safety belt  yang benar akan meningkatkan keselamatan berkendara kita sebesar 42 persen.” ucapnya.

2. Bahaya Jalan yang Lengang, Perhatikan Jarak Berhenti

Menurut National Highway Traffic Safety Administration, NHTSA. Di Amerika pada bulan April tahun ini, jumlah kendaraan di jalan turun 63% dibanding tahun lalu, hal itu mengakibatkan jalanan lebih sepi dan banyak orang mengendarai kendaraannya dengan lebih kencang. Insurance Business America menyebutkan, setidaknya ada 30% peningkatan di mana orang-orang mengemudi lebih dari 100km/jam dalam satu perjalanan.

Fokus pada kecepatan kendaraan pun menjadi hal yang perlu diperhatikan juga. Selain berpengaruh pada jarak berhenti, semakin kencang atau tinggi kecepatan kendaraan pengendara maka memerlukan jarak yang semakin jauh agar kendaraan tersebut dapat berhenti. Jarak berhenti akan bertambah saat kondisi mengemudi berubah.

“Jarak reaksi dan jarak pengereman saat berada pada jalanan yang kering dan jalanan yang basah akan berbeda. Selain itu kecepatan juga akan menambah jarak berhenti, misalnya pengendara dengan kecepatan 50km/jam masih bisa berhenti tepat waktu ketika akan menabrak sesuatu yang ada pada jarak 35 meter di depannya, dibandingkan dengan pengendara dengan kecepatan 70km/jam dengan jarak yang sama.”  jelasnya.

3. Wajib Melakukan Kebiasaan Baru Kegiatan Otomotif

Memastikan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman).

Menjaga kesterilan eksterior dan interior kendaraan dengan mencuci kendaraan secara rutin.

Meminimalisir kopdar (kopi darat) atau pertemuan langsung berskala besar dan menggantinya dengan pertemuan daring.

Memproteksi dan mengalihkan risiko tinggi kendaraan bermotor dengan asuransi perlindungan kendaraan bermotor atau mobil.

Terkait asuransi mobil, pada kondisi pandemi seperti saat ini banyak kemungkinan kejahatan yang terjadi akibat menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, banyaknya pengemudi yang ngebut, meningkatkan risiko laka terhadap kendaraan kita saat mengemudi. Oleh karenanya penting untuk memproteksi kendaraan dengan asuransi sebagai salah satu teknik berkendara aman di jalan.

“Dampak dari pandemi ini memaksa kita semua untuk beradaptasi terhadap kebiasaan baru, salah satunya adalah untuk tetap aman dalam berkendara saat pandemi maupun di masa yang akan datang. Untuk memberikan peace of mind, berkendara aman saja tidak cukup, kita perlu memproteksi diri dengan mematuhi protokol kesehatan juga memproteksi kendaraan untuk menghindari dari hal – hal yang tidak kita inginkan.” ujar L. Iwan Pranoto SVP Communication & Customer Service Management Asuransi Astra. (*)
 

Dwitya Putra

Recent Posts

IHSG Kembali Dibuka di Zona Hijau ke Level 7.110

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

13 mins ago

Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok! Sekarang Cuma Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More

35 mins ago

Dibayangi Sentimen Negatif, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More

2 hours ago

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

10 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

11 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

11 hours ago