Jakarta – Tiongkok tercatat sebagai negara dengan jumlah wisatawan terbesar ke wilayah Asia Pasifik pada 2016. Menurut MasterCard Asia Pacific Destinations Index, 50,4 juta wisatawan dari Tiongkok diproyeksikan akan melakukan perjalanan ke destinasi-destinasi wisata di wilayah Asia Pasifik tahun ini. Angka ini meningkat 15,7% dari total kedatangan wisatawan internasional yang bermalam (international overnight arrivals) di wilayah tersebut terhitung dari kota-kota tujuan wisata.
Pada 2016, wisatawan China diperkirakan akan menghabiskan US$ 45,3 milyar di negara-negara tujuan di Asia Pasifik. Angka in meningkat sebesar 18,2% dari total pengeluaran wisatawan di wilayah tersebut.
Empat dari lima negara teratas dengan kontribusi kedatangan internasional yang bermalam tertinggi untuk destinasi-destinasi di Asia Pasifik adalah dari wilayah Asia Timur – Korea Selatan (32,5 juta; 10,1%), peringkat kedua setelah tiongkok, diikuti oleh Taiwan (22,5 juta; 7,0%), Amerika Serikat (20,6 juta, 6,4%) dan Jepang (18,0 juta; 5,6). Keempat negara Asia Timur tersebut diperkirakan akan berkontribusi sebesar 38,4% dari total kedatangan wisatawan internasional dan yang menginap 1 malam di wilayah tersebut pada 2016.
Ekspansi dramatis yang dilakukan oleh wisatawan Tiongkok menuju destinasi-destinasi di Asia Pasifik dapat dilihat dari pertumbuhannya. Tiongkok melesat dari posisi ke-enam sebagai kontributor wisatawan terbesar ke Asia Pasifik pada 2009 (5,8% dari total kedatangan wisatawan internasional dan yang bermalam di Asia Pasifik) hingga menempati posisi teratas pada 2012 dengan kontribusi sebesar 9,8%. Sebaliknya, Jepang mengalami penurunan kontribusi wisatawan ke destinasi di Asia Pasifik, dari posisi teratas pada 2009 (9,7%) menjadi posisi kelima pada 2016 (5,6%) .
Amerika Serikat berada di posisi ke-empat dan secara konsisten telah menjadi kontributor dengan peringkat tertinggi untuk negara asal non-Asia Pasifik sejak 2009. Sementara Inggris merupakan satu-satunya negara asal non-Asia Pasifik lainnya yang berada dalam peringkat 10 teratas dengan posisi kesembilan.
“Dalam beberapa tahun terakhir, perpaduan wisatawan pada destinasi-destinasi utama di Asia Pasifik telah berubah secara signifikan. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan perekonomian di Tiongkok dan negara-negara berkembang lainnya di Asia” ujar Matthew Driver, Executive Vice President Global Products & Solutions, Asia Pacific MasterCard.
Matthew menambahkan, dampak dari transformasi ekonomi Tiongkok dan khususnya peningkatan pendapatan, merupakan pendorong terbesar pertumbuhan pariwisata global. “Pertumbuhan ini sangat positif bagi industri pariwisata di wilayah Asia Pasifik dan masih terdapat kesempatan yang besar bagi para pelaku industri untuk memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan tersebut” papar Matthew.
Seperti negara penting lainnya, lanjut Matthew, para pelaku dapat memperoleh keuntungan apabila mereka dapat mengidentifikasi segmen yang relevan dari negara tersebut untuk bisnis mereka, memahami kebutuhan mereka secara tepat dan kemudian merancang produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, melengkapi layanan yang mereka sediakan untuk segmen wisatawan penting lainnya.”
Sepuluh peringkat teratas negara asal wisatawan yang berkunjung ke tujuan – tujuan wisata di Asia Pasifik pada 2016 *
1. China – 50,4 juta (15,7 persen)
2. Korea Selatan – 32,5 juta (10,1 persen)
3. Taiwan – 22,5 juta (7,0 persen)
4. Amerika Serikat – 20,6 juta (6,4 persen)
5. Jepang – 18,0 juta (5,6 persen) 6. Singapura – 14,3 juta (4,5 persen)
7. Malaysia – 13,5 juta (4,2 persen)
8. Australia – 13,3 juta (4,2 persen)
9. Inggris – 12,3 juta (3,8 persen)
10. Thailand – 10,2 juta (3,2 persen)
*Berdasarkan jumlah pengunjung internasional dan bermalam
Sepuluh negara tujuan wisata teratas di wilayah Asia Pasifik yang paling populer bagi wisatawan China pada 2016*
1. Bangkok – 8,2 juta (16,3 persen dari jumlah kedatangan)
2. Seoul – 5,2 juta (10,2 persen dari jumlah kedatangan)
3. Tokyo – 2,7 juta (5,3 persen dari jumlah kedatangan)
4. Phuket – 2,5 juta (5,0 persen dari jumlah kedatangan)
5. Pattaya – 2,1 juta (4,2 persen dari jumlah kedatangan) 1. Osaka – 1,9 juta (3,7 persen dari jumlah kedatangan)
2. Singapura – 1,8 juta (3,6 persen dari jumlah kedatangan)
3. Taipei – 1,6 juta (3,3 persen dari jumlah kedatangan)
4. Jeju – 1,5 juta (3,1 persen dari jumlah kedatangan)
5. Bali – 1,4 juta (2,7 persen dari jumlah kedatangan)
*Berdasarkan jumlah pengunjung internasional dan bermalam
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More