Ekonomi dan Bisnis

Tingkatkan Pariwisata, BI Optimis Dapat Saingi Thailand

Yogyakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku akan terus menjaga angka defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) nasional dengan berbagai cara. Salah satu upaya yang tengah dilakukan ialah menggenjot penerimaan devisa melalui sektor pariwisata.

Direktur Eksekutif dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Aida Budiman bahkan menyebut, pihaknya mengakui keberhasilan negara Thailand yang dapat mengelola potensi pariwisatanya. Namun dirinya optimis Indonesia mampu untuk menyaingi posisi current account balance Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) Thailand.

Kita itu current account balance US$ 17,53 miliar atau 1,7 persen dari PDB tahun 2017, dan Thailand US$ 48,1 miliar atau 10 persen dari PDB pada 2017 itu gap yang mesti kita capture,” kata Aida pada Rakor Pusda dengan tema “Memperkuat Sinergi Dalam Akselerasi Pengembangan Destinasi Pariwisara Prioritas” di Hotel Ambarukmo Yogyakarta, Selasa 28 Agustus 2018.

Baca juga: Anjloknya Rupiah Dapat Jadi Momentum Peningkatan Pariwisata

Aida menyebut, pihaknya bersama dengan seluruh lembaga dan kementerian terkait juga terus meningkatkan kualitas dan daya saing sektor pariwisata dengan memprioritaskan empat destinasi dari 10 destinasi Bali baru yang sebelumnya ditetapkan pada awal masa pemerintahan Joko Widodo. Keempat destinasi tersebut ialah Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.

Selain itu, Aida menjelaskan segmen jasa pada sektor pariwisata juga turut menyumbang terbesar dalam meningkatkan CAD. Aida menyebut tiap tahunnya penerimaan devisa dari jasa terus tumbuh.

“Jasa ini adalah salah satu sumber untuk meningkatkan CAD. Pertumbuhan penerimaan devisanya sangat tinggi, tercatat US$ 7 miliar di 2010, naik sekitar 20 persen jadi US$ 12,5 miliar tahun 2017,” tukas Aida.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan meningkat pada triwulan II 2018. Defisit transaksi berjalan tercatat US$ 8,0 miliar atau 3,0% terhadap PDB pada triwulan II 2018, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar US$ 5,7 miliar (2,2% PDB). (*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

18 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

18 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

20 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago