News Update

Tingkatkan Literasi, OJK Luncurkan Buku Literasi Keuangan Elektronik

Buku literasi keuangan tersebut disusun berdasarkan standar core-competency dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk kelompok profesional dan pensiunan. Buku ini menggunakan bahasa yang ringan dengan contoh-contoh yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, dengan tetap mengedepankan aspek manfaat dan risiko, hak dan kewajiban, biaya-biaya, mekanisme perolehan produk, serta cara mendapatkan produk dan layanan jasa keuangan.

Buku-buku dimaksud diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya para profesional dan pensiunan dalam memahami, memilih, dan menggunakan produk serta layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masingmasing.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) kedua yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 29,66 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82 ppersen.

Angka tersebut meningkat dibanding hasil SNLIK pada 2013, yaitu indeks literasi keuangan 2 1,84 persen dan indeks inklusi keuangan 59,74 persen. Dengan demikian telah terjadi peningkatan pemahaman keuangan (well literate) dari 21,84 persen menjadi 29,66 persen, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) dari 59,74 persen menjadi 67,82 persen. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Page: 1 2 3

Suheriadi

Recent Posts

BNI Sekuritas Bekali Generasi Muda Pengetahuan Investasi di Pasar Modal

Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More

10 hours ago

Kolaborasi BRIDS dan Pegadaian Hadirkan Layanan Gadai Efek Online

Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More

10 hours ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

11 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

11 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

12 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

12 hours ago