Lalu, peningkatan kondisi bisni juga terjadi pada lini pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan nilai ITB sebesar 130,39. Sementara itu, lanjut dia, penurunan kondisi bisnis hanya terjadi pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian dengan nilai ITB sebesar 96,91.
Menurut Kecuk, kondisi bisnis pada kuartal II-2017 yang meningkat itu disebabkan oleh peningkatan tiga komponen pembentuknya, yaitu pendapatan usaha dengan nilai indeks sebesar 118,93, penggunaan kapasitas produksi/usaha dengan nilai indeks sebesar 114,55, dan rata-rata jumlah jam kerja dengan nilai indeks sebesar 101,40.
Baca juga: BPS Catat Neraca Perdagangan RI Surplus USD1,63 Miliar
Adapun Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia. STB dilakukan setiap kuartal di seluruh provinsi. Jumlah sampel STB kuartal II-2017 sebesar 2.299 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan.
Indeks Tendensi Bisnis merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada kuartal berjalan dan perkiraan kuartal mendatang. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More