Jakarta – Mengacu pada data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat indeks literasi keuangan masih menunjukkan jarak yang cukup besar dengan indeks keuangan nasional. Indeks keuangan nasional telah meningkat hingga 76,19%, sedangkan pada indeks literasi keuangan nasional baru mencapai 38,03%.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), Mahendra Siregar, menyatakan bahwa OJK, bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO), dan pelaku pasar modal senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal Indonesia.
“Beberapa program edukasi keuangan terus dilakukan oleh OJK untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk dan layanan keuangan antara lain melalui peningkatan edukasi masyarakat dan mendorong minat investasi pada instrumen keuangan berkelanjutan,” ucap Mahendra dalam Webinar LIKE IT: Sustain Habit in Investing, Invest in Sustainable Instruments di Jakarta, 12 Agustus 2022.
Lanjut Mahendra, inisiatif program peningkatan literasi keuangan tersebut dilakukan melalui pengembangan infrastruktur, learning management system, dan edukasi keuangan yang memuat materi terkait pasar modal, serta dilakukan melalui beberapa penyelenggaraan yang mendukung hal tersebut.
Penyelenggaraan acara webinar LIKE IT bersama dengan FK-P3K terkait dengan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu juga telah menjadi agenda tahunan OJK bersama stakeholder di sektor pasar modal sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan tetapi juga untuk mendorong peningkatan jumlah investor dan khususnya bagi generasi muda.
Sesuai dengan strategi nasional literasi keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025, arah strategi tersebut disusun berdasarkan 3 pilar program strategi SNLKI, yaitu yang pertama adalah cakap keuangan, kedua sikap, perilaku, dan akses keuangan yang bijak, serta yang terakhir terkait program strategis yang menjadi dasar SNLKI yang didasarkan pada 3 aspek literasi.
Ketiga dasar aspek literasi tersebut diantaranya adalah meliputi aspek sikap dan perilaku, kedua perlu adanya keselarasan dan kesinambungan antara kegiatan literasi keuangan dan inklusi keuangan, ketiga pencapaian strategi literasi dan inklusi keuangan lebih efisien dilakukan secara bersama-sama sehingga tujuan pencapaian literasi keuangan untuk memperluas akses masyarakat ke sektor jasa keuangan dapat dilakukan lebih di optimal.
“Acara LIKE IT 2022 ini yang merupakan momentum berkesinambungan untuk terus melakukan edukasi keuangan secara konsisten kami juga menunjukan antusiasme dan minat yang besar terhadap kegiatan yang baik ini kami yakin kegiatan like it akan mendukung upaya kita untuk semakin meningkatkan literasi keuangan serta mendukung program prioritas FK-P3K dalam perluasan basis investor ritel di Indonesia,” ucap Mahendra. (*) Khoirifa
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More